Negara (Antara Bali) - Seranga hama dalam satu tahun terakhir mengakibatkan keresahan pada petani kakao di Kabupaten Jembrana, Bali.

Ketut Dwi Antara, petani kakao di Dusun Moding, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Rabu, mengatakan, serangan penyakit ini mengakibatkan buah kakao tidak bisa menghasilkan biji.

"Biji kakao menjadi rusak sehingga tidak bisa dijemur, apalagi dijual," katanya menuturkan.

Pria yang menanam kakao di atas lahan satu hektare itu menambahkan bahwa saat panen dirinya paling banyak hanya mendapatkan satu kilogram biji kakao.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, Dan Kehutanan Kabupaten Jembrana, Ketut Wiratma, di Negara, mengaku sudah melakukan beberapa upaya untuk menyelamatkan kakao dari serangan penyakit.

Upaya yang dilakukan itu antara lain, dengan memberikan pembinaan kepada petani untuk melakukan perbaikan budidaya dan gerakan serentak pemberantasan hama dan penyakit.

Namun menurut Wiratma, para petani tidak serentak dalam melakukan gerakan pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman kakao.

"Ada petani yang melakukannya, tapi petani yang kebunnya bersebelahan tidak melakukan. Akhirnya lahan yang sudah bersih hama dan penyakit tertular dari lahan tetangga," katanya.(**)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011