Masyarakat diimbau untuk tetap tenang seiring terjadinya letusan Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah pada Sabtu, kata Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo.

"Meski terjadi erupsi, warga juga dilaporkan oleh BPBD setempat tetap beraktivitas seperti biasa," kata Agus dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan abu tipis terdistribusi di beberapa wilayah sekitar lereng Gunung Merapi. Warga yang tinggal di Tlogo Lele, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah melaporkan adanya abu tipis.

Baca juga: Badan Geologi jelaskan kronologi letusan Gunung Merapi

Demikian juga, kata dia, abu tipis terpantau warga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, seperti di Desa Babadan, Kecamatan Dukun dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan. Sedangkan di tempat lain, warga di wilayah Turi, Pakem dan Kota Yogyakarta tidak melihat adanya abu vulkanik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi awan panas letusan Gunung Merapi pada Sabtu pukul 06.21 WIB.

Awan panas letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi kurang lebih 160 detik. Terpantau kolom letusan setinggi 1.500 meter dari puncak condong ke barat.

PVMBG masih merekomendasikan jarak bahaya 3 kilometer dari puncak. Di luar radius tersebut, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019