Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta para pelaku pariwisata di daerah itu bisa berkontribusi dan memberikan manfaat pada sektor pertanian di Pulau Dewata.
"Dari total PDRB Bali, sektor pertanian hanya mengisi sekitar 14,8 persen. Jika terus seperti ini, pertanian bisa ditinggalkan pelakunya. Oleh karena itu, saya berharap peran 'Bali Purchasing Professional Association (BPPA)' agar bisa membantu para pelaku pertanian dengan menyalurkan produk-produknya ke sektor pariwisata," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat melantik pengurus BPPA periode 2019-2024, di Nusa Dua, Badung, Minggu.
Dengan demikian, BPPA sebagai satu-satunya lembaga yang mewadahi pembelian sebagai mediator pemasok dalam memasarkan produknya, bisa membantu menyalurkan produk-produk pertanian Bali khususnya ke sektor pariwisata seperti hotel dan restoran, serta membantu memberikan bimbingan dari segi kualitas maupun kemasan, sehingga bisa diterima pasar sektor pariwisata.
Baca juga: Buleleng rancang wisata petik stroberi di Danau Buyan-Tamblingan
Seperti diketahui, lanjut dia, PHRI adalah asosiasi para pemilik hotel dan restoran, jadi pengelolaan belum tentu dilakukan sendiri. Disinilah para pemilik hotel dan restoran tersebut membutuhkan tenaga manajemen yang salah satunya adalah bagian pembelian.
Untuk itu, keberadaan purchasing yang tergabung dalam BPPA sangat strategis bagi anggota PHRI. Saat ini perbandingan anggota BPPA dengan keberadaan hotel, baru sekitar 10 persen, yakni anggotanya sekitar 300 orang sedangkan di Bali terdapat lebih dari 3.000 hotel. Untuk itu Wagub Cok Ace mengajak para pembeli untuk ikut terlibat sebagai anggota, agar semakin menambah informasi perkembangan yang terjadi.
"BPPA merupakan urat nadi perusahaan. Oleh karena itu, saya anjurkan yang belum masuk untuk ikut serta. Para pemilik hotel dan jasa wisata lainnya sangat tergantung pada BPPA dan semoga bisa bekerja dengan baik. Bisa menjadi wadah untuk bertukar Informasi terkait produk-produk baru dan kiat-kiat dalam memajukan hotel tempatnya bekerja," ujar Cok Ace.
Melalui Surat Keputusan PHRI Nomor 002/SK/PHRIBPDBALI/XI/2019 tentang Pengesahan Pengurus BPPA Periode 2019 - 2024, diantaranya ditetapkan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sebagai Penasihat, dan Ketua BPPA dijabat Komang Masyani.
Baca juga: Menteri Eko puji pertanian berbasis pariwisata di Tabanan
Sementara itu, Ketua BPPA Terpilih Komang Masyani pada kesempatan itu memaparkan visinya diantaranya kedepan berencana menggagas pelatihan-pelatihan, melalui pelatihan bisa menilai pembelian yang memiliki kompetensi.
"Sehebat-hebatnya seorang pembeli, saat berada ditempat baru harus kembali belajar, di sinilah pentingnya pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan mereka," ujarnya seraya menyatakan BPPA akan selalu berkomitmen mendukung program pemerintah.
Dia mencontohkan UMKM yang diundang pada pameran saat ini sama sekali tidak dipungut biaya sepeser pun. Ia pun Ingin BPPA bisa mencetak para pembeli andal yang bisa direkomendasikan saat ada yang membutuhkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Dari total PDRB Bali, sektor pertanian hanya mengisi sekitar 14,8 persen. Jika terus seperti ini, pertanian bisa ditinggalkan pelakunya. Oleh karena itu, saya berharap peran 'Bali Purchasing Professional Association (BPPA)' agar bisa membantu para pelaku pertanian dengan menyalurkan produk-produknya ke sektor pariwisata," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat melantik pengurus BPPA periode 2019-2024, di Nusa Dua, Badung, Minggu.
Dengan demikian, BPPA sebagai satu-satunya lembaga yang mewadahi pembelian sebagai mediator pemasok dalam memasarkan produknya, bisa membantu menyalurkan produk-produk pertanian Bali khususnya ke sektor pariwisata seperti hotel dan restoran, serta membantu memberikan bimbingan dari segi kualitas maupun kemasan, sehingga bisa diterima pasar sektor pariwisata.
Baca juga: Buleleng rancang wisata petik stroberi di Danau Buyan-Tamblingan
Seperti diketahui, lanjut dia, PHRI adalah asosiasi para pemilik hotel dan restoran, jadi pengelolaan belum tentu dilakukan sendiri. Disinilah para pemilik hotel dan restoran tersebut membutuhkan tenaga manajemen yang salah satunya adalah bagian pembelian.
Untuk itu, keberadaan purchasing yang tergabung dalam BPPA sangat strategis bagi anggota PHRI. Saat ini perbandingan anggota BPPA dengan keberadaan hotel, baru sekitar 10 persen, yakni anggotanya sekitar 300 orang sedangkan di Bali terdapat lebih dari 3.000 hotel. Untuk itu Wagub Cok Ace mengajak para pembeli untuk ikut terlibat sebagai anggota, agar semakin menambah informasi perkembangan yang terjadi.
"BPPA merupakan urat nadi perusahaan. Oleh karena itu, saya anjurkan yang belum masuk untuk ikut serta. Para pemilik hotel dan jasa wisata lainnya sangat tergantung pada BPPA dan semoga bisa bekerja dengan baik. Bisa menjadi wadah untuk bertukar Informasi terkait produk-produk baru dan kiat-kiat dalam memajukan hotel tempatnya bekerja," ujar Cok Ace.
Melalui Surat Keputusan PHRI Nomor 002/SK/PHRIBPDBALI/XI/2019 tentang Pengesahan Pengurus BPPA Periode 2019 - 2024, diantaranya ditetapkan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sebagai Penasihat, dan Ketua BPPA dijabat Komang Masyani.
Baca juga: Menteri Eko puji pertanian berbasis pariwisata di Tabanan
Sementara itu, Ketua BPPA Terpilih Komang Masyani pada kesempatan itu memaparkan visinya diantaranya kedepan berencana menggagas pelatihan-pelatihan, melalui pelatihan bisa menilai pembelian yang memiliki kompetensi.
"Sehebat-hebatnya seorang pembeli, saat berada ditempat baru harus kembali belajar, di sinilah pentingnya pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan mereka," ujarnya seraya menyatakan BPPA akan selalu berkomitmen mendukung program pemerintah.
Dia mencontohkan UMKM yang diundang pada pameran saat ini sama sekali tidak dipungut biaya sepeser pun. Ia pun Ingin BPPA bisa mencetak para pembeli andal yang bisa direkomendasikan saat ada yang membutuhkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019