Denpasar (Antara Bali) - Kondisi ekonomi global yang melanda masyarakat internasional terutama Amerika dan Eropa, merupakan salah satu sebab permintaan pernak-pernik Natalan tahun 2011 dari Bali belum menggairahkan.

Pengiriman aneka barang seni yang khusus untuk meriahkan perayaan Natalan ke pasar ekspor masih ada, tetapi permintaannya tidak seramai tahun sebelumnya, kata eksportir aneka kerajinan, Nyoman Sumiati di Denpasar, Sabtu.  

Pernak-pernik Natalan yang dijajakan di beberapa toko di Denpasar, menjelang perayaan Natal 25 Desember 2011 mulai dilirik pembeli, namun jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari, sedangkan yang diekspor juga belum terdata.

Ia menyebutkan, pernak-pernik Natalan yang dicari konsumen biasanya berupa satu set patung mini yang terdiri atas patung Bunda Maria yang sedang menggendong bayi Yesus, malaikat, gembala, dan patung keledai yang diproduksi perajin Bali.

Pengusaha juga mampu memenuhi permintaan akan patung mini lain, yakni orang Majus bersama patung bayi Yesus yang menjadi pilihan konsumen. Patung-patung itu biasanya dipajang di bawah pohon Natal sebagai ilustrasi.(**)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011