Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menggerakkan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Bali untuk berbagi kasih di Panti Asuhan Salam, Kabupaten Tabanan.
"Kehadiran kami untuk berbagi kebahagiaan. Jadi, kami berusaha di Bali, perlu juga berbagi dengan sesama," kata Trisno di sela-sela acara kunjungan di panti asuhan tersebut, di Tabanan, Sabtu.
Dia bahkan berencana membuatkan sistem penggalangan dana kemanusiaan melalui sistem digital. "Tujuannya untuk memudahkan, lagi pula tidak perlu pakai uang cash, dari mana aja bisa kalau mau berbagi kasih," ujarnya.
Baca juga: Bank Indonesia minta Pemkab Bangli aktif serap produksi petani
Trisno berharap kekompakan BMPD Bali yang selama ini sudah terjalin supaya diteruskan dan bahkan ditingkatkan. Kehadiran BMPD Bali di Panti Asuhan Salam merupakan bagian dari kepedulian terhadap sesama.
Uniknya lagi dalam kegiatan ini, kalangan perbankan yang tergabung dalam BMPD Bali, ketika datang ke Panti Asuhan Salam, Tabanan berkonvoi dengan menggunakan kendaraan roda dua. Setelah acara di panti usai, rombongan melanjutkan perjalanan ke arah Bedugul.
Ketua Yayasan Bati yang menaungi Panti Asuhan Salam, Gusti Ketut Suardana yang didampingi Pimpinan Panti Asuhan Salam, Gusti Ayu Komang Sudarmini menyampaikan, jumlah anak-anak panti ada 34 orang yang berasal dari Bali dan dua orang dari luar Bali, yang terkecil berusia empat tahun.
Anak-anak di sana, setelah mengikuti kegiatan rutin sehari-hari, sorenya melakukan ekstrakurikuler menari dan sepakbola. Panti asuhan yang berdiri 6 Maret 1979 didirikan oleh Gusti Made Rus Alit asli Tabanan. Tiap tahun biasanya jumlah penghuni bertambah.
Baca juga: BI Bali dorong kabupaten dirikan BUMD Pangan
Bantuan BMPD yang pertama ini diharapkan bisa membantu dan apalagi di panti ini tidak memiliki donatur tetap. "Di era digital ini, untuk mengurangi waktu luang anak-anak panti, kami berharap ada bantuan dan pelatihan komputer bagi anak-anak panti dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0," ucap Suardana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kehadiran kami untuk berbagi kebahagiaan. Jadi, kami berusaha di Bali, perlu juga berbagi dengan sesama," kata Trisno di sela-sela acara kunjungan di panti asuhan tersebut, di Tabanan, Sabtu.
Dia bahkan berencana membuatkan sistem penggalangan dana kemanusiaan melalui sistem digital. "Tujuannya untuk memudahkan, lagi pula tidak perlu pakai uang cash, dari mana aja bisa kalau mau berbagi kasih," ujarnya.
Baca juga: Bank Indonesia minta Pemkab Bangli aktif serap produksi petani
Trisno berharap kekompakan BMPD Bali yang selama ini sudah terjalin supaya diteruskan dan bahkan ditingkatkan. Kehadiran BMPD Bali di Panti Asuhan Salam merupakan bagian dari kepedulian terhadap sesama.
Uniknya lagi dalam kegiatan ini, kalangan perbankan yang tergabung dalam BMPD Bali, ketika datang ke Panti Asuhan Salam, Tabanan berkonvoi dengan menggunakan kendaraan roda dua. Setelah acara di panti usai, rombongan melanjutkan perjalanan ke arah Bedugul.
Ketua Yayasan Bati yang menaungi Panti Asuhan Salam, Gusti Ketut Suardana yang didampingi Pimpinan Panti Asuhan Salam, Gusti Ayu Komang Sudarmini menyampaikan, jumlah anak-anak panti ada 34 orang yang berasal dari Bali dan dua orang dari luar Bali, yang terkecil berusia empat tahun.
Anak-anak di sana, setelah mengikuti kegiatan rutin sehari-hari, sorenya melakukan ekstrakurikuler menari dan sepakbola. Panti asuhan yang berdiri 6 Maret 1979 didirikan oleh Gusti Made Rus Alit asli Tabanan. Tiap tahun biasanya jumlah penghuni bertambah.
Baca juga: BI Bali dorong kabupaten dirikan BUMD Pangan
Bantuan BMPD yang pertama ini diharapkan bisa membantu dan apalagi di panti ini tidak memiliki donatur tetap. "Di era digital ini, untuk mengurangi waktu luang anak-anak panti, kami berharap ada bantuan dan pelatihan komputer bagi anak-anak panti dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0," ucap Suardana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019