PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (selaku pengelola Alfamart) melakukan pelatihan bagi Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) di Kabupaten Bangli bekerja sama dengan PLUT-KUMKM Provinsi Bali dan Dinas Koperasi Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Bangli, untuk mendorong "produk UMKM masuk swalayan" itu.

"Pelatihan itu bertujuan mengajak UMKM untuk memasarkan produknya di toko Alfamart agar bisa terus menumbuhkan keberadaan usaha mereka," kata Sekretaris Dinas Koperasi Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Bangli Ni Made Ariani di Bangli, pekan lalu.

Di sela-sela pelatihan di Ruang Rapat Diskopnakertrans setempat, ia mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan Alfamart ini sangat baik karena pihak swalayan dapat memfasilitasi produk UMKM untuk bisa dipasarkan dengan menyediakan tempat khusus.

"Tentunya semuanya ada proses dan dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku. Semua harus mengubah mindsetnya supaya bisa berkembang dan maju," ucapnya.

Dia berharap produk lokal di wilayah tersebut lebih banyak diserap nantinya dan para pelaku usahanya diberikan kemudahan untuk memasukkan produknya.

Baca juga: Alfamart beri pelatihan "bisnis online" pada pedagang Karangasem

Sementara itu, Branch Merchandising Alfamart Bali  Ni Made Ayu Riantini pada pelatihan tersebut menyampaikan mengenai seperti apa prosedur supaya produk IKM bisa masuk dan dipasarkan di toko-toko Alfamart. Mulai dari kemasan sampai legalitasnya tapi tentunya tidak serumit suplier besar.

“Kami ingin berbagai produk makanan khas Kabupaten Bangli semakin dikenal oleh masyarakat dengan cara dipasarkan di toko Alfamart. Semoga kerja sama ini dapat berlanjut secara berkesinambungan,” katanya.

Ayu menuturkan, sebelumnya memang sudah ada produk lokal yang sudah dipasarkan di toko Alfamart, namun untuk dari Bangli belum ada.

"Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengajak para IKM di kabupaten ini untuk memasarkan produknya ke toko kami namun harus mengikuti prosedur yang ada. Terkait kendala-kendala teknis yang mungkin bisa didiskusikan dengan kami serta dinas terkait," ucapnya.

Baca juga: Di Denpasar, 1.000 peserta ikuti lomba gambar tumbuhkan kreativitas

Setelah kegiatan, ada beberapa contoh produk IKM yang akan diseleksi terlebih dahulu dan kemudian diusulkan ke kantor pusat untuk dipasarkan. Akan tetapi semuanya tidak instan butuh proses dalam pengajuannya. "Produk yang dibawa tersebut adalah kacang oven," ujar Ayu. (*)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019