Denpasar (Antara Bali) - Realisasi kredit perbankan yang disalurkan melalui Bank Negara Indonesia (BNI) Denpasar lebih ditujukan pada sektor pariwisata karena Bali merupakan salah satu tujuan wisata internasional.
"Kredit yang kami kucurkan lebih besar ditujukan pada jenis usaha yang menunjang sektor pariwisata, konstruksi, dan industri makanan dan minuman," kata Kepala BNI Wilayah Denpasar, Joni Tampubolon, kepada wartawan di Denpasar, Selasa.
Untuk sektor pertanian tanaman pangan, khususnya para petani secara lasung belum tersentuh akibat keterbatasan jaringan dan kurangnya sumber daya manusia, namun sudah diberikan melalui lembaga keuangan yang ada.
BNI hanya memiliki jaringan hingga wilayah tingkat kabupaten dan belum menjangkau masyarakat di perdesaan. Namun pinjaman perbankan dari BNI kepada masyarakat perdesaan diberikan melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi perpanjangan tangan bank milik pemerintah tersebut.
BNI Wilayah Denpasar yang jangkauannya meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengucurkan kredit selama Januari-September 2011 mencapai Rp3,5 triliun.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kredit yang kami kucurkan lebih besar ditujukan pada jenis usaha yang menunjang sektor pariwisata, konstruksi, dan industri makanan dan minuman," kata Kepala BNI Wilayah Denpasar, Joni Tampubolon, kepada wartawan di Denpasar, Selasa.
Untuk sektor pertanian tanaman pangan, khususnya para petani secara lasung belum tersentuh akibat keterbatasan jaringan dan kurangnya sumber daya manusia, namun sudah diberikan melalui lembaga keuangan yang ada.
BNI hanya memiliki jaringan hingga wilayah tingkat kabupaten dan belum menjangkau masyarakat di perdesaan. Namun pinjaman perbankan dari BNI kepada masyarakat perdesaan diberikan melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi perpanjangan tangan bank milik pemerintah tersebut.
BNI Wilayah Denpasar yang jangkauannya meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengucurkan kredit selama Januari-September 2011 mencapai Rp3,5 triliun.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011