Dewan Asuransi Indonesia (DAI) terus mendorong peningkatan penetrasi dan literasi asuransi di seluruh lapisan masyarakat, salah satunya melalui perayaan Hari Asuransi 2019.
"Melalui perayaan Hari Asuransi kami berupaya meningkatkan pemahaman asuransi, khususnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia," ujar Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Dadang Sukresna, di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah yaitu 3,01 persen.
Padahal, menurut Dadang, asuransi seharusnya menjadi andalan sebagai pelindung dari berbagai risiko di masa depan yang dapat mengancam perencanaan keuangan.
Tingkat pendidikan, kesadaran dan pendapatan masyarakat, menurutnya, masih menjadi beberapa penyebab utama rendahnya minat masyarakat dalam berasuransi.
Selain itu, lanjut dia, kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan turut mempengaruhi percepatan penetrasi asuransi dan merupakan tantangan tersendiri bagi industri asuransi.
"Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan seluruh anggota asosiasi asuransi yang beranggotakan asosiasi asuransi umum (AAUI), asuransi jiwa (AAJI), asuransi jaminan sosial (AAJSI), asuransi syariah (AASI), pialang asuransi dan reasuransi (APPARINDO), serta penilai kerugian asuransi (APKAI) mengadakan peringatan Hari Asuransi 2019 yang kini memasuki tahun ke-14," katanya.
Ia mengatakan Hari Asuransi merupakan kegiatan besar bagi seluruh pelaku di industri asuransi yang diperingati tiap 18 Oktober yang menjadi momentum bagi industri asuransi untuk lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia.
"Melalui tema tetap 'Mari Berasuransi' serta subtema ‘Sejuta Polis untuk Negeri’, kegiatan Hari Asuransi tahun ini berfokus untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya berasuransi untuk perlindungan jangka kepada sebanyak mungkin masyarakat," kata Dadang.
Baca juga: AJII minta ke anggotanya untuk terapkan teknologi digital
Ketua Panitia Hari Asuransi 2019 Fachri Adnan mengatakan berbeda dengan tahun sebelumnya kegiatan yang dikenal dengan Insurance Day itu mulai tahun ini berubah nama menjadi Hari Asuransi agar dapat lebih mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Untuk puncak rangkaian kegiatan Hari Asuransi 2019 akan berlangsung di sisi timur Lapangan Bajra Sandi Renon, Denpasar, Bali, pada 20 Oktober mendatang yang dikemas dalam bentuk festival," katanya.
Rangkaian acara itu akan diawali dengan kegiatan jalan santai yang diikuti oleh lebih 2.000 peserta yang terdiri dari para insan asuransi dan masyarakat Bali yang dilanjutkan dengan karnaval, kuliner, atraksi olahraga ekstrem dan pertunjukan musik.
"Festival Hari Asuransi 2019 merupakan upaya kami untuk menarik massa secara masif dan menciptakan kesadaran akan pentingnya berasuransi," katanya.
Untuk mensosialisasikan manfaat berasuransi, ia menambahkan DAI melaksanakan program literasi asuransi ke 24 kota sejak September 2019. Hingga saat ini, program tersebut telah diikuti oleh 17.277 orang peserta yang terdiri dari para pelajar tingkat SMA dan SMK.
"Upaya literasi secara massal ini mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan tercatat sebagai rekor Literasi Asuransi kepada Siswa/i SMA/K dengan Peserta Terbanyak di Indonesia," kata Fachri Adnan.
Selain itu, DAI juga bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam melakukan sosialisasi asuransi kepada para pelaku UMKM dan masyarakat pra sejahtera yang ditargetkan dapat menjangkau 1.000 peserta di 10 titik.
"Salah satu pesan utama yang kami angkat di program literasi ini adalah bagaimana asuransi merupakan salah satu bentuk investasi penting, yang akan sangat diperlukan saat terjadinya risiko atau musibah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Melalui perayaan Hari Asuransi kami berupaya meningkatkan pemahaman asuransi, khususnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia," ujar Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Dadang Sukresna, di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah yaitu 3,01 persen.
Padahal, menurut Dadang, asuransi seharusnya menjadi andalan sebagai pelindung dari berbagai risiko di masa depan yang dapat mengancam perencanaan keuangan.
Tingkat pendidikan, kesadaran dan pendapatan masyarakat, menurutnya, masih menjadi beberapa penyebab utama rendahnya minat masyarakat dalam berasuransi.
Selain itu, lanjut dia, kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan turut mempengaruhi percepatan penetrasi asuransi dan merupakan tantangan tersendiri bagi industri asuransi.
"Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan seluruh anggota asosiasi asuransi yang beranggotakan asosiasi asuransi umum (AAUI), asuransi jiwa (AAJI), asuransi jaminan sosial (AAJSI), asuransi syariah (AASI), pialang asuransi dan reasuransi (APPARINDO), serta penilai kerugian asuransi (APKAI) mengadakan peringatan Hari Asuransi 2019 yang kini memasuki tahun ke-14," katanya.
Ia mengatakan Hari Asuransi merupakan kegiatan besar bagi seluruh pelaku di industri asuransi yang diperingati tiap 18 Oktober yang menjadi momentum bagi industri asuransi untuk lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia.
"Melalui tema tetap 'Mari Berasuransi' serta subtema ‘Sejuta Polis untuk Negeri’, kegiatan Hari Asuransi tahun ini berfokus untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya berasuransi untuk perlindungan jangka kepada sebanyak mungkin masyarakat," kata Dadang.
Baca juga: AJII minta ke anggotanya untuk terapkan teknologi digital
Ketua Panitia Hari Asuransi 2019 Fachri Adnan mengatakan berbeda dengan tahun sebelumnya kegiatan yang dikenal dengan Insurance Day itu mulai tahun ini berubah nama menjadi Hari Asuransi agar dapat lebih mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Untuk puncak rangkaian kegiatan Hari Asuransi 2019 akan berlangsung di sisi timur Lapangan Bajra Sandi Renon, Denpasar, Bali, pada 20 Oktober mendatang yang dikemas dalam bentuk festival," katanya.
Rangkaian acara itu akan diawali dengan kegiatan jalan santai yang diikuti oleh lebih 2.000 peserta yang terdiri dari para insan asuransi dan masyarakat Bali yang dilanjutkan dengan karnaval, kuliner, atraksi olahraga ekstrem dan pertunjukan musik.
"Festival Hari Asuransi 2019 merupakan upaya kami untuk menarik massa secara masif dan menciptakan kesadaran akan pentingnya berasuransi," katanya.
Untuk mensosialisasikan manfaat berasuransi, ia menambahkan DAI melaksanakan program literasi asuransi ke 24 kota sejak September 2019. Hingga saat ini, program tersebut telah diikuti oleh 17.277 orang peserta yang terdiri dari para pelajar tingkat SMA dan SMK.
"Upaya literasi secara massal ini mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan tercatat sebagai rekor Literasi Asuransi kepada Siswa/i SMA/K dengan Peserta Terbanyak di Indonesia," kata Fachri Adnan.
Selain itu, DAI juga bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam melakukan sosialisasi asuransi kepada para pelaku UMKM dan masyarakat pra sejahtera yang ditargetkan dapat menjangkau 1.000 peserta di 10 titik.
"Salah satu pesan utama yang kami angkat di program literasi ini adalah bagaimana asuransi merupakan salah satu bentuk investasi penting, yang akan sangat diperlukan saat terjadinya risiko atau musibah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019