Sejumlah kepala daerah saat konferensi video dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengujian fasilitas telekomunikasi Palapa Ring menyampaikan curahan hati atau curhat mereka.

Telekonferensi itu dilakukan usai peresmian Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta pada Senin.

Beberapa kepala daerah yang terhubung langsung dengan Presiden Jokowi, yakni Bupati Merauke, Wakil Gubernur Papua Barat, Wakil Bupati NTT, Bupati Penajam Paser Utara, dan Wakil Walikota Sabang.

Bupati Merauke Frederikus Gebze dalam acara itu menjelaskan kekuatan sinyal internet di Merauke sudah tidak lambat setelah Palapa Ring tersambung.

"Memang kalau wilayah Merauke sudah dibangun semua. Kalau wilayah-wilayah seperti Mappi, Asmat, di daerah-daerah terpencil memang belum. Tapi kalau wilayah Merauke pada umumnya, izin, kami berterimakasih jaringan bagus," kata Frederikus.

Baca juga: Palapa Ring berdampak positif untuk industri gim Indonesia

Frederikus juga menjelaskan total penanaman padi di daerahnya meningkat setiap tahunnya. Harga beras di daerah itu bervariasi mulai dari Rp13.000 per kilogram untuk jenis Mamberamo, serta Rp13.500 per kilogram untuk beras pulen.
 
Presiden Joko Widodo saat acara peresmian Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta pada Senin (14/10/2019). (Bayu Prasetyo)


"Urusan beras nanti kita uruslah. Nanti sebentar lagi mau ke Papua ini, tinggal harinya kapan, yang paling penting gunakan internet yang kencang ini untuk memasarkan produk-produk yang ada di Merauke, seperti tadi urusan beras," kata Presiden Jokowi menanggapi pernyataan Frederikus.

Kemudian Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, menjelaskan sinyal internet di Kota Sorong sudah cepat.

Namun dirinya menyebutkan sejumlah daerah yang masih mengalami internet lambat antara lain Sorong Selatan, Teminabuan, Bintuni, Maybrat, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama.

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan memperkuat sinyal telekomunikasi di Indonesia Timur dengan membangun menara BTS atau Base Transceiver Station.

"Jadi nanti tahun depan kita akan membangun lagi 4.000 BTS, mungkin paling banyak di Indonesia bagian timur, terutama di Papua memang pada titik-titik tertentu masih memerlukan pembangunan BTS," ucap Presiden Jokowi menimpali Lakotani.

Baca juga: Menkominfo ungkapkan akan ada Palapa Ring khusus Kalimantan

Sementara itu Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam telekonferensi menyampaikan jaringan internet di wilayah itu tidak menentu.

"Bapak Presiden, ini sesuai dengan NTT, 'Nyalanya Tidak Tentu', jadi sebentar-sebentar kuat, sebentar-sebentar lambat," jelas Josef yang kemudian meminta maaf harus berbicara sesuai kenyataan. Josef pun mengatakan sinyal internet di Pulau Rote masih lambat.

Presiden Jokowi pun mengapresiasi keterbukaan Josef menyampaikan kenyataan di lapangan. "Ini zamannya keterbukaan, nggak apa-apa ngomong apa adanya, Presiden sudah biasa. Tadi saya sampaikan tahun depan masih akan dibangun lagi 4.000 BTS yang akan menjadi infrastruktur yang akan mempercepat internet kita," kata Presiden Jokowi.

Pembangunan BTS itu diharapkan Presiden Jokowi memperkuat sinyal dan kecepatan jaringan di wilayah tersebut.

Kemudian Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud curhat bahwa masih ada kawasan yang tidak mendapat sinyal internet atau blank spot. Lokasi itu tepatnya berada di Kecamatan Sepaku yang terletak di antara perbatasan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Menurut bupati, pemda akan mengatasi hal tersebut sehingga tidak menghambat pembangunan ibu kota baru pemerintahan di wilayah itu nantinya.

Presiden Jokowi juga sebelumnya menanyakan tentang tanggapan masyarakat setempat mengenai rencana pembangunan ibu kota baru di daerah itu.

"Alhamdulillah masyarakat sangat antusias dan selalu bersyukur atas keputusan Presiden menempatkan di Penajam Paser Utara. Intinya masyarakat dan seluruh pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sangat bersyukur dan siap untuk membangun ibu kota pemerintahan Indonesia," jelas Abdul.

Bupati juga menawarkan jika Presiden Jokowi datang ke Penajam Paser Utara, maka ia menyetir kendaraan untuk Presiden.

Lalu Wakil Walikota Sabang Suradji Junus menyampaikan sejumlah permintaan kepada Presiden Jokowi saat telekonferensi itu.

"Ada permohonan dari pemda dan masyarakat Sabang untuk membangun pelabuhan udara yang baru dan rumah sakit yang baru untuk pelayanan masyarakat," kata Suradji.

Suradji mengungkap area bandara yang ada di Kota Sabang tidak dapat diperlebar atau diperpanjang karena berada di pinggir jurang yang menghadap ke lautan.

Untuk pembangunan rumah sakit, Suradji mengatakan fasilitas kesehatan itu diperlukan selain guna menampung masyarakat lokal, juga dibutuhkan jika ada anak buah kapal yang sakit.

"Karena Sabang merupakan daerah terutara dari Republik Indonesia ini dan dilalui oleh kapal-kapal internasional, di mana dalam perjalanannya mungkin ada ABK yang emergency yang berobat di Sabang," kata Suradji.

Terkait koneksi internet, Suradji menambahkan seluruh wilayah di Sabang sudah dapat menikmati internet cepat. Dia mengatakan hanya di kawasan Pulau We yang berbatasan dengan negara tetangga yang butuh dibangun menara BTS.

Presiden pun langsung menanggapi kedua permintaan itu. "Ya nanti dicek di lapangan, nanti diputuskan setelah pengecekan ke lapangan," jawab Presiden Jokowi.
 

Menurut keterangan Kementerian Kominfo, pemerintah telah membagi infrastruktur Palapa Ring di Indonesia menjadi paket Barat, Paket Tengah, dan Paket Timur berdasarkan letak geografis.

Palapa Ring Barat sudah selesai dibangun sejak Maret 2018 yang menjangkau Riau, Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna sepanjang 1.730 kilometer di laut dan 545 kilometer di darat. Lalu

Palapa Ring Tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. Sementara Palapa Ring Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua Barat dan pedalaman Papua.

Proyek infrastruktur telekomunikasi itu yakni pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 35.000 kilometer yang menjangkau seluruh 514 kabupaten/kota.
Tujuan pembangunan Palapa Ring yakni menyediakan akses broadband berkualitas secara merata di seluruh daerah di Tanah Air sebagai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dengan akses komunikasi yang lebih baik maka diharapkan tercipta pemerataan dan kemudahan akses telekomunikasi dan informasi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem kerja dan meningkatkan kompetensi.

"Bagi seluruh rakyat Indonesia, saya berpesan gunakan konektivitas digital ini dengan baik, gunakan internet secara bijak, gunakan konektivitas digital ini dengan baik," demikian Presiden Jokowi.
 

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019