Tokoh agama bersama Presiden Joko Widodo membahas isu kondisi terkini yang terjadi di Indonesia seperti keadaan di Papua dan Papua Barat.

"Intinya adalah para tokoh lintas agama ini bersama-sama untuk membangun bersama warga dan masyarakat. Bahwa masih ada memang kesenjangan yang harus terus menerus oleh pemerintah dilakukan upaya-upaya perbaikan," kata Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal di halaman Istana Negara, Kamis.

Sejumlah sektor yang perlu ditingkatkan pembangunannya di Papua dan Papua Barat antara lain ekonomi pendidikan dan kualitas SDM.

Baca juga: Lucunya Jan Ethes jalan pagi bersama "Mbah Jokowi"

Dalam acara tersebut hadir Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI)Wisnu Bawa Tenaya, Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Henriette Tabita Lebang, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso, Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Arief Harsono.

Selain mengenai unjuk rasa di Papua, sejumlah tokoh agama bersama Presiden juga membahas tentang kebakaran hutan dan lahan.

"Tadi Presiden menyampaikan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah sekaligus kami juga telah melakukan upaya-upaya seperti penyiapan safety house, rumah oksigen, pemberian masker kepada masyarakat, dan juga bersama-sama kita memadamkan api karhutla di beberapa daerah," jelas Helmy.

Sementara itu, Ketua PGI Henriette mengatakan diskusi bersama Presiden juga membahas pentingnya dialog dalam bingkai NKRI.

Baca juga: Wapres China akan hadiri pelantikan Presiden Jokowi

"Sehingga kalau kepentingan bangsa itu menguasai hati kita, maka cara-cara kita juga mengemukakan pendapat kita, akan mempertimbangkan kepentingan bangsa ini," kata Henriette.

Dia menambahkan cara berkomunikasi dalam mengungkapkan hal-hal terkait kepentingan bangsa perlu mempertimbangkan faktor-faktor budaya yang dilakukan secara tanggung jawab.

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019