Kepala Seksi Olahraga, Pendidikan, dan Pelayanan Khusus Diaspora Banten Tating Lis Yuniawati berharap atletnya bisa meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XVI melalui dua cabang olahraga yang masih tersisa, yaitu atletik dan renang.

Perolehan tersebut dibutuhkan untuk memenuhi target Provinsi Banten agar bisa masuk dalam peringkat lima besar di Pomnas 2019.

"Target sejauh ini masih meleset. Targetnya masuk lima besar, tapi sampai hari ini baru dua medali emas. Harapannya di atletik dan renang, cukup optimistis karena yang sekarang turun di Pomnas juga dari pelatnas," tutur Tating saat ditemui di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Selasa.

Pada Pomnas 2019, Provinsi Banten mengirim sebanyak 79 atlet dan 22 pelatih yang mengikuti sebanyak 13 cabang olahraga dari total 19 yang dilombakan.

Baca juga: Joko Kuncoro gagal perbaiki catatan waktu Pomnas 2019
Baca juga: Ken Ayuthaya sumbang emas dari cabang atletik

Pada hari Selasa, Banten meraih dua medali emas melalui cabor basket yang disumbangkan masing-masing oleh tim putra dan putri.

Tim basket putra Banten menundukkan Jawa Tengah dengan skor 90-68, sementara di nomor putri, Banten mengalahkan tuan rumah Jakarta dengan skor 55-51.

Kemenangan tim putri Banten atas Jakarta juga menjadi revans, setelah sebelumnya dikalahkan 36-48 dalam pertandingan babak penyisihan grup.

Hasil tersebut menjadi catatan sejarah baru bagi Banten karena untuk pertama kalinya mereka mengawinkan gelar dengan mendapat dua medali emas Pomnas dari satu cabor yang sama.

"Tim basket memang selama dua tahun sudah dipersiapkan, pembinaan juga dilaksanakan sejak satu tahun lalu. Saat kalah di Pomnas Makassar (2017) kami bertekad harus menang di 2019," pungkas Tating menceritakan.

Ketua Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) Banten Suherna juga turut bangga dengan perolehan tim basket di hari Selasa.

Kekalahan dari tim basket Jawa Timur di babak final Pomnas 2017 ternyata menjadi pemicu semangat pada pertandingan hari ini agar nasib serupa tidak kembali dialami.

"Kawin gelar ini luar biasa, ini sejarah, apalagi lawannya dari Jakarta yang jadi tuan rumah. Kemarin di Makassar kami bertemu dengan Jawa Timur.  Alhamdulillah ini jadi kebanggaan yang luar biasa," ujar Suherna.




 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019