Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Koster mengajak kaum wanita di Pulau Dewata untuk bersatu padu, seperti halnya memaknai filosofi sapu lidi yang akan memiliki arti atau manfaat ketika batang-batang lidi disatukan menjadi sapu.

"Batang lidi baru memiliki arti ketika disatukan menjadi sapu. Dengan demikian, maka lidi-lidi itu akan berfungsi untuk alat membersihkan. Sama halnya seperti kita para perempuan, apapun akan bisa kita lakukan jika bersatu," kata Putri Koster saat berbicara di depan ratusan wanita yang tergabung dalam Forum Kemitraan Ormas, di Kuta, Badung, Senin.

Layaknya seperti sapu lidi, lanjut Putri Koster, pihaknya merangkul seluruh perempuan yang tergabung dalam berbagai organisasi untuk menyatukan tekad mendukung pelaksanaan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang bertujuan menyucikan alam Bali dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik sekala-niskala (jasmani-rohani).

Sebagai istri orang nomor satu di Bali, dia pun ingin merangkul seluruh organisasi kewanitaan yang ada di Pulau Dewata. "Karena itu saya hadir tidak dengan mengenakan seragam PKK agar tidak ada anggapan kalau PKK itu paling tinggi. Yang saya inginkan, ayo kita bersinergi agar punya daya dorong yang lebih kuat," ucapnya pada acara bertajuk 'Forum Kemitraan Ormas dalam rangka Peningkatan Kelompok Perempuan Penyandang Difabel dan Kelompok Rentan/Marjinal' itu.

Organisasi kewanitaan harus lebih banyak memfokuskan programnya untuk menyentuh kaum perempuan. Karena menurutnya, kaum perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam pembentukan karakter anak.

"Mari kita bergandengan tangan, lindungi anak-anak pada usia emas agar mereka terhindar dari pengaruh negatif yang belakangan cukup meresahkan seperti pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkotika," katanya.

Di sisi lain, perempuan yang juga dikenal sebagai penyair ini juga mengingatkan agar organisasi kewanitaan tak dibentuk hanya sekadar mengadakan arisan atau perayaan ulang tahun. Namun, harus berada di tengah-tengah masyarakat dan turun melayani dengan sentuhan cinta kasih.

Sementara itu dalam sambutan pembukaan Direktur Organisasi Kemasyarakatan Ditjen Polpum Kemendagri, Lutfi menegaskan betapa pentingnya peran ormas dalam sejarah bangsa Indonesia dan ormas lahir sebelum partai-partai.

"Kita tentu ingat, bagaimana pada tahun 1908, ormas seperti Budi Utomo berperan dalam proses kebangkitan Indonesia. Ini dilanjutkan oleh ormas kepemudaan yang menggagas Sumpah Pemuda pada tahun 1928," ujar Lutfi.

Dia mengharapkan ormas bisa memberi kontribusi positif kepada pembangunan agar bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan di Indonesia dan terus mengawal serta bersinergi dalam semua aspek khusus buat masyarakat yang terpinggirkan.

Dalam acara yang dihadiri oleh 100 peserta dari kalangan ormas wanita yang ada di Bali tersebut, juga disajikan materi dari beberapa narasumber, diantaranya Direktur Organisasi Kemasyarakatan, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali, Kepala Subdirektorat Kemitraan dan Pemberdayaan Ormas dan Praktisi Ormas.***2***

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019