Gas Amonia diketahui mengalami kebocoran, yang bersumber dari Pabrik Es di wilayah Kuta, Badung dan ikut dirasakan warga setempat yang tinggal dengan radius 100 meter ke arah barat mengikuti arah mata angin dari lokasi kejadian.

"Saat kami datang kondisi sekitar sudah membaik dan sudah diperbaiki oleh pihak perusahaannya, lalu dari hasil pengecekan juga tidak ada korban jiwa dari bocornya gas amonia ini," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Badung, Ni Nyoman Ermy Setiari, ketika dikonfirmasi per-telepon, Senin.

Pihaknya juga membenarkan kejadian dari bocornya gas amonia di Pabrik Es itu. Untuk itu, pihaknya langsung menerjunkan anggotanya menuju lokasi kejadian.
"Saat sudah di lokasi, dan sudah dilakukan pengecekan kalau tidak ada korban jiwa dari efek menghirup gas amonia itu, dan semua udah ditangani jadi pas tim sampai sudah clear," jelasnya.

Selain itu, salah satu warga setempat I Wayan Sunarta yang rumahnya berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian sempat merasakan sesak nafas, dari bocornya gas amonia ini.

"Awalnya itu, tiba - tiba tercium bau menyengat dan lama kelamaan malah bikin mata perih, saya sempat menyingkir karena tidak tahan, baunya yang bikin sesak dan perih," kata I Wayan Sunarta.

Baca juga: Koster akan terbitkan Pergub pemanfaatan energi bersih

Menurut dia, ada 1-2 warga yang mengalami mual, hingga sesak nafas, efek dari bocornya gas amonia itu. Menurutnya, Aroma gas amonia itu dirasakan warga setempat sekitar 30 menit.

Wayan Sunarta menerangkan bahwa kejadian itu terjadi pada Minggu (15/9) sore hari yang ditandai dengan munculnya aroma gas yang mulai mengarah ke rumah warga. Untuk itu pihaknya yang juga berada tidak jauh dari lokasi kejadian meminta warga untuk menjauhi pabrik es.

Sebelumnya, katanya, kejadian serupa pernah terjadi, untuk itu saat mulai mencium aroma gas amonia ini, Ia langsung mengetahui gas amonia bocor. Jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya, rentang waktu menyebarnya aroma ini tidak selama seperti saat ini.

"Selama 30 menit ini yaa kondisinya mulai membaik, mungkin karena sudah ada perbaikan dari petugas pabriknya, dan kata petugasnya sedang ada maintenance pas mau diperbaiki itu," kata Sunarta.

Baca juga: TPA sampah Jembrana semburkan gas

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019