Kesenian khas Bali turut meramaikan panggung festival musik Soundrenaline 2019 di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Sabtu (7/9).

Bali Special Project berhasil membawa aura magis dan menghentak di atas utama panggung A Stage. Proyek ini digawangi Putu Hendra Brawijaya Putra atau Saylow yang membawa 11 pemain perkusi, 6 penari, dan 30 penabuh Adi Merdangga, jenis gamelan yang biasanya hanya tampil dalam parade di festival.

Produser Bali Special Project ini menggabungkan beberapa komunitas dalam pertunjukan ini, yakni Bali Extreme Drummer, Kelompok Balaganjur Adi Merdangga, Barungan Igel, Dalang dan Insan Visual Art & Motion.

"Kami membawa tema Kalattatwa, kelahiran Sang Kala (waktu) yang tidak bisa dikalahkan. Itu simbol yang ingin disampaikan," ujar Saylow pada media sebelum tampil di Soundrenaline.

Baca juga: Soundrenaline tampilkan kolaborasi lintas genre-generasi

Kisah Kalatattwa atau Sang Waktu mengekspresikan sebuah kekuatan yang bertumbuh dan bertahan melawan usia.

Kalatattwa dinarasikan oleh Dalang Sujana yang mengiringi penampilan teatrikal dari para karakter pewayangan Bali.

Visual panggung ditampilkan secara khusus untuk dapat menceritakan Kalatattwa dengan ilustrasi menarik dan unik.

Penampilan selama 15 menit dengan penuh energi dari para seniman Bali tersebut membuat penonton semakin menyelami kisah asli Bali dan mengenal betapa kuatnya sajian multi instrumental asli Bali.

Bali Special Project yang disuguhkan tepat sebelum deretan headliners tampil di A Stage kemarin, seperti Maliq & D’Essentials, Seringai, dan Padi Reborn.

Baca juga: Genre gado-gado di pentas Maliq & D'Essentials

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019