PTTEP Indonesia asal Thailand dan Universitas Trisakti, Program Pascasarjana MM-Sustainability menyelenggarakan Seminar & Workshop Nasional Membangun Kemitraan yang Berkelanjutan untuk Mencapai Sustainable Development Goals (SDG's) di Kuta, Badung, Bali, Rabu.

"Kegiatan kami di Bali ini merupakan seminar kedelapan yang telah digelar PTTEP Indonesia dan CECT MM-Sustainability Universitas Trisakti, setelah pada bulan Juni lalu kegiatan serupa kami gelar di Pekanbaru," kata General Affairs Manager PTTEP Indonesia, Afiat Djajanegara.

Ia mengatakan, PTTEP Indonesia sebagai anak perusahaan eksplorasi dan produksi minyak nasional Thailand yang bertujuan untuk mendukung ketahanan energi Indonesia, juga memiliki kewajiban untuk mendorong percepatan pencapaian SDG's di Indonesia.

"Untuk program seminar pembangunan berkelanjutan ini kami perlu diselenggarakan karena hingga tahun 2018, kemajuan dari SDG's masih kurang menggembirakan," katanya.

Ia menjelaskan, seminar itu merupakan salah satu upaya untuk mendukung kemajuan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang dapat dilakukan oleh sektor swasta dengan mengumpulkan seluruh mitra dan pemangku kebijakan sesuai dengan SGD's nomor 17.

Menurutnya, jalinan kemitraan antara sektor swasta, pemerintahan, berbagai kelompok dan organisasi serta individu sangat perlu dibina agar pemangku kepentingan dapar bersama-sama membantu Indonesia mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

"Harapan kami kegiatan kami ini dapat didengar oleh pihak lain atau bahkan dapat diiikuti oleh perusahaan-perusahaan lain dengan berbagai cara dan kegiatan," ujar Afiat Djajanegara.

Baca juga: DPR gelar forum parlemen sedunia untuk pembangunan berkelanjutan di Bali

Co-Founder CSRI Indonesia, Jalal, mengatakan, kegiatan seminar itu menurutnya sangat baik dan penting dilakukan karena kegiatan marena secara keilmuan juga didukung oleh CECT MM-Sustainability Universitas Trisakti.

"Sebenarnya saat ini banyak pihak sudah memiliki komitmen kuat dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals. Meskipun indeks torehan SDG's Indonesia pada akhir tahun 2018 masih belum menggembirakan," katanya.

Menurut Jalal, harus ada upaya masif dan komprehensif dari seluruh pihak dan diperlukan langkah mendalam oleh berbagai sumber daya diantara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat sebagai upaya mencapai SDG's pada 2030.

"Sumber daya yang dikumpulkan itu bukan sekadar sumber daya finansial, tetapi sebetulnya segala sesuatu yang bisa dilakukan untuk itu. Dari sisi perusahaan, PTTEP melakukan tiga hal yaitu, memastikan bahwa bisnis intinya berkelanjutan, community investment dan yang ketiga ini adalah yang diselenggarakan hari ini yaitu, policy dialogue," ujar Jalal.

Baca juga: DPRD Bali kritisi rencana pembangunan kereta api

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019