Tim provinsi DKI Jakarta menjadi juara umum kejuaraan Jakarta Squash Open 2019 di Gedung Squash Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 26-29 Agustus dengan raihan enam emas, tiga perak dan empat perunggu.
Selain total 13 medali, tim asal ibukota ini juga memenangkan hadiah uang sebesar Rp12 juta. Posisi dua direbut Jawa Barat dengan perolehan tiga emas, lima perak dan empat perunggu dan hadiah uang sejumlah Rp8 juta serta Jawa Tengah di posisi tiga empat perak dan empat perunggu dan hadiah uang Rp4 juta.
Ketua Persatuan Squash Indonesia (PSI) Pengurus Provinsi (Pengprov) DKI Jakarta, Amalia Chrisna Damayanti di Jakarta, Kamis mengaku bangga dengan perolehan tersebut karena sebelumnya di kejuaraan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Squash Open 2019 beberapa waktu lalu, DKI Jakarta hanya meraih tiga medali emas.
Baca juga: Uruguay to Open Embassy in Jakarta
Baca juga: President Open To Inputs On High-Speed Railway Project
“DKI Jakarta bisa jadi juara umum itu merupakan kejutan bagi saya, karena waktu di Jabar Open kemarin cuma dapat tiga medali emas, sekarang malah dua kali lipat perolehan emasnya. Saya bangga sekali,” kata Amalia.
Menurut dia, hasil yang dicapai oleh DKI Jakarta dalam kejuaraan tersebut tidak lepas dari kerja keras seluruh pihak, baik pengurus, pelatih dan atlet-atletnya sendiri. Menjelang pelaksanaan Jakarta Squash Open 2019, pihaknya pun telah melakukan berbagai persiapan.
“Memang kami betul-betul mempersiapkan diri untuk menghadapi Jakarta Squash Open ini. Kami banyak belajar dari hasil di Jabar Open kemarin. Dari situ, kami fokus melaksanakan program-program untuk masuk ke kompetisi Jakarta Squash Open,” ujar Amalia.
Selain bangga dengan prestasi DKI Jakarta, dia juga mengaku puas dengan pelaksanaan Jakarta Squash Open 2019 karena tidak hanya diikuti oleh atlet-atlet yang berasal dari dalam negeri saja, tetapi juga dari negara-negara lain.
“Saya bersyukur karena kali ini Jakarta Squash Open 2019 juga membuka kesempatan bagi atlet-atlet junior tingkat pelajar yang berasal dari luar negeri untuk ikut berkompetisi, diantaranya dari Malaysia, India dan Singapura. Semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi pesertanya,” ungkap Amalia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019