Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah melaksanakan peluncuran "Quick Response Code Indonesia Standard/QRIS" sebagai suatu standar QR Code sistem pembayaran Indonesia dengan mengusung semangat "Unggul".
"QRIS merupakan salah satu implementasi dari visi sistem pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang memerlukan dukungan inovasi teknologi bagi pengembangan ekonomi dan keuangan digital," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, di Denpasar, Rabu.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali meluncurkan QRIS bertepatan dengan upacara peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus lalu. Peluncurannya disaksikan seluruh perwakilan perbankan di wilayah Bali dan ditandai dengan transaksi oleh seluruh pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali untuk pemberian donasi sosial.
"Pengembangan QRIS dapat digunakan untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik atau mobile banking," ucapnya.
Sedangkan mengenai pengembangan QRIS yang mengusung semangat "UNGGUL" merupakan akronim dari UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung.
"Universal" yang berarti penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
Kemudian "GampanG" yang berarti masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Kemudian "Untung" yang berarti transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel.
Yang terakhir "Langsung" yang berarti transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Trisno menambahkan, QRIS disusun dan dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co.1 untuk mendukung interkoneksi instrumen sistem pembayaran yang lebih luas dan mengakomodasi kebutuhan spesifik negara sehingga memudahkan inter-operabilitas antarpenyelenggara, antar-instrumen, termasuk antarnegara.
"Untuk tahap awal, QRIS fokus pada penerapan QR Code Payment model Merchant Presented Mode (MPM), yakni penjual (merchant) yang akan menampilkan QR Code pembayaran untuk dipindai oleh pembeli ketika melakukan transaksi pembayaran," kata Trisno.
Sebelum siap diluncurkan, kata Trisno, spesifikasi teknis standar QR Code dan interkoneksinya telah melewati uji coba pada tahap pertama pada bulan September hingga November 2018 dan tahap kedua pada bulan April hingga Mei 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"QRIS merupakan salah satu implementasi dari visi sistem pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang memerlukan dukungan inovasi teknologi bagi pengembangan ekonomi dan keuangan digital," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, di Denpasar, Rabu.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali meluncurkan QRIS bertepatan dengan upacara peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus lalu. Peluncurannya disaksikan seluruh perwakilan perbankan di wilayah Bali dan ditandai dengan transaksi oleh seluruh pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali untuk pemberian donasi sosial.
"Pengembangan QRIS dapat digunakan untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik atau mobile banking," ucapnya.
Sedangkan mengenai pengembangan QRIS yang mengusung semangat "UNGGUL" merupakan akronim dari UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung.
"Universal" yang berarti penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
Kemudian "GampanG" yang berarti masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Kemudian "Untung" yang berarti transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel.
Yang terakhir "Langsung" yang berarti transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Trisno menambahkan, QRIS disusun dan dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co.1 untuk mendukung interkoneksi instrumen sistem pembayaran yang lebih luas dan mengakomodasi kebutuhan spesifik negara sehingga memudahkan inter-operabilitas antarpenyelenggara, antar-instrumen, termasuk antarnegara.
"Untuk tahap awal, QRIS fokus pada penerapan QR Code Payment model Merchant Presented Mode (MPM), yakni penjual (merchant) yang akan menampilkan QR Code pembayaran untuk dipindai oleh pembeli ketika melakukan transaksi pembayaran," kata Trisno.
Sebelum siap diluncurkan, kata Trisno, spesifikasi teknis standar QR Code dan interkoneksinya telah melewati uji coba pada tahap pertama pada bulan September hingga November 2018 dan tahap kedua pada bulan April hingga Mei 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019