Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik luar negeri Universitas Udayana I Made Anom Wiranata SIP MA menilai penghentian donasi Amerika Serikat kepada badan pendidikan dan kebudayaan dunia (UNESCO) sangat menguntungkan posisi Palestina.

"Dengan peristiwa itu akan membuat semakin banyak mata orang tertuju pada Palestina sehingga semakin banyak pula yang ingin mengetahui, apa sesungguhnya yang terjadi terhadap negara tersebut," kata dosen jurusan Hubungan Internasional FISIP Unud itu di Denpasar, Minggu.

Pengakuan Palestina sebagai anggota UNESCO, selanjutnya akan mendorong semakin besarnya kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap negara tersebut. Bahkan simpati juga ditunjukkan rakyat AS sendiri.

"Selama ini politik luar negeri AS sangat dipengaruhi oleh para donatur di sana. Hal itu hanya bisa diubah jika ada kesadaran masyarakat AS sendiri untuk mengubah opini publik yang telah berkembang sejak dulu yang seakan-akan Palestina beserta negara Islam-lah yang mengancam AS," ujarnya.

Padahal yang sesungguhnya terjadi, kelompok-kelompok kepentingan penyandang dana berafiliasi pada Israel yang pada kenyataannya bertentangan dengan Palestina.

"Terjadi kontradiksi antara apa yang diucapkan Obama selaku presiden AS dengan kebijakan politik luar negeri yang ditempuhnya dalam mengatasi permasalahan Palestina dan Israel. Di satu sisi mengatakan memperjuangkan kebebasan, namun di sisi lain mendorong penjajahan Palestina oleh Israel," kata Wiranata.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011