Untuk meningkatkan kewaspadaan dan kompetensi tenaga kesehatan di Kabupaten Bangli, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bangli menyelenggarakan Seminar Kesehatan tentang infeksi yang bertajuk “Update on Re-emerging Infectious Disease”.

“Sebanyak 215 peserta seminar sangat antusias mengikuti materi yang diberikan terkait penyakit infeksi yang muncul kembali (re-emerging disease), seperti monkeypox, difteri, Japanese encephalitis, dan sindrom rubella kongenital,”  kata Ketua panitia penyelenggara dr. Kadek Surya Jayanti, M.Biomed, Sp.A, sebagaimana siaran pers Diskominfo Bangli yang diterima, Minggu.

Acara yang dipusatkan di Aula lantai III RSUD Bangli, Sabtu (10/8) itu diikuti oleh dokter, perawat, bidan, dan mahasiswa kesehatan dari seluruh kabupaten/kota di Bali.

Seminar itu menghadirkan enam narasumber yakni dr. I Wayan Gustawan, M.Sc, Sp.A(K), dr. Md Dwija Suarjana, Sp.PD, dr. I Nengah Nadi, M.Kes, dr. IGAG Wiradharma, M.Sc, Sp.A, dr. Janu Eka Saputra, Sp.PD, dan Ns. Rai Dewi Damayanti, S.Kep,.

Dalam kegiatan ini, dibahas juga kebijakan di bidang kesehatan terkait penyakit infeksi, manajemen keperawatan serta update imunisasi anak dan dewasa.

Topik (Update on Re-emerging Infectious Disease) ini diangkat sehubungan dengan tren meningkatnya kasus-kasus re-emerging infectious disease.

Menurut dia, Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia tidak terlepas dari risiko penularan penyakit-penyakit infeksi ini, karena itu diperlukan sinergi antara berbagai profesi kesehatan serta peningkatan pengetahuan dan kompetensi dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.

Sementara itu, Ketua IDI Cabang Bangli, dr I Dewa Gede Oka Darsana, Sp.An, FIPM pada kesempatan itu mengatakan, selain untuk meningkatkan kewaspadaan dan kompetensi tenaga kesehatan di Kabupaten Bangli, seminar kesehatan ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi berbagai organisasi profesi kesehatan di Kabupaten Bangli.

Baca juga: Dinkes Bali wajibkan pelayanan kesehatan layak untuk lansia lewat Perda 11/2018

Saat ini, ada lima belas organisasi profesi kesehatan di Kabupaten Bangli dan ini merupakan modal awal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Ke depannya kami berkomitmen untuk secara konsisten menciptakan forum ilmiah yang melibatkan berbagai profesi kesehatan yang ada di Bangli. Kerjasama yang baik dan sinergisitas sangat diperlukan untuk membangun bidang kesehatan di Kabupaten Bangli,” katanya.

Baca juga: Warga Bali umurnya lebih panjang dibanding daerah lain

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019