Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyelenggarakan "Teknopreneur Muda Pemula 2019" dengan melibatkan 30 pemuda Kota Denpasar, Bali.
Asisten Deputi Peningkatan Iptek dan IMTAQ Kemenpora, Hamka Hendra Noer, di Kuta, Bali, mengatakan kegiatan itu untuk mendorong pemuda mengembangkan usahanya, sehingga dapat mandiri dan berdaya saing, serta diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan potensi daerah masing-masing.
Dalam kegiatan tersebut, katanya, 30 pemuda yang terpilih diberi kesempatan mempresentasikan usaha yang dimiliki, dan delapan orang yang terpilih akan diberikan apresiasi berupa penghargaan dan bantuan modal.
"Tiga peserta terbaik akan mendapatkan bantuan masing-masing sebesar Rp15 juta dan lima peserta lainnya akan mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta per masing-masing orang," ujarnya.
Selain memberikan dukungan kepada pemuda yang memiliki prestasi dan kreativitas, pelaksanaan kegiatan itu juga menyosialisasikan wacana "teknopreneur" pemuda sebagai motor penggerak partisipasi aktif di kalangan pelaku usaha.
Hamka mengatakan kegiatan tersebut merupakan tahun kedua yang menyasar enam kota dari 34 provinsi di Indonesia, di antaranya Tegal, Banjarmasin, Jambi, Kediri, Yogyakarta, dan Denpasar.
"Tahun sebelumnya kegiatan ini hanya menyasar empat kota. Tahun ini kami tingkatkan menjadi enam kota dan berharap tahun-tahun berikut bisa di 34 provinsi,” ujarnya.
Tindak lanjut kegiatan itu, kata Hamka, akan membina 48 pemuda berasal dari enam kota tersebut.
Pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan Universitas Prasetya Mulya untuk memberikan pendampingan bagi pelaku usaha dalam upaya membangun bisnis, menjaga kualitas, hingga memasarkan produk.
Ia mengatakan jika bisnis yang dimiliki peserta layak, akan dilakukan pengembangan kerja sama lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena mengapresiasi kegiatan itu, di mana Denpasar dipilih sebagai salah satu kota pelaksanaan pemilihan "teknopreneur" pemuda pemula.
“Harapan kami momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh peserta,” ungkapnya.
Dia mengatakan hal itu juga sejalan dengan visi misi Kota Denpasar sebagai kota kreatif dan berwawasan budaya.
"Jadi pengusaha saat ini memang harus berbasis teknologi. Oleh karena itu, mau tidak mau menjadi penguasaha harus dibekali teknologi," ucapnya.
Ia menyebut tanggapan generasi muda, khususnya di Kota Denpasar, sebagai antusias karena saat ini era revolusi industri 4.0, di mana para pengusaha tidak perlu modal dan tempat yang banyak dalam menjalankan usahanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Asisten Deputi Peningkatan Iptek dan IMTAQ Kemenpora, Hamka Hendra Noer, di Kuta, Bali, mengatakan kegiatan itu untuk mendorong pemuda mengembangkan usahanya, sehingga dapat mandiri dan berdaya saing, serta diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan potensi daerah masing-masing.
Dalam kegiatan tersebut, katanya, 30 pemuda yang terpilih diberi kesempatan mempresentasikan usaha yang dimiliki, dan delapan orang yang terpilih akan diberikan apresiasi berupa penghargaan dan bantuan modal.
"Tiga peserta terbaik akan mendapatkan bantuan masing-masing sebesar Rp15 juta dan lima peserta lainnya akan mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta per masing-masing orang," ujarnya.
Selain memberikan dukungan kepada pemuda yang memiliki prestasi dan kreativitas, pelaksanaan kegiatan itu juga menyosialisasikan wacana "teknopreneur" pemuda sebagai motor penggerak partisipasi aktif di kalangan pelaku usaha.
Hamka mengatakan kegiatan tersebut merupakan tahun kedua yang menyasar enam kota dari 34 provinsi di Indonesia, di antaranya Tegal, Banjarmasin, Jambi, Kediri, Yogyakarta, dan Denpasar.
"Tahun sebelumnya kegiatan ini hanya menyasar empat kota. Tahun ini kami tingkatkan menjadi enam kota dan berharap tahun-tahun berikut bisa di 34 provinsi,” ujarnya.
Tindak lanjut kegiatan itu, kata Hamka, akan membina 48 pemuda berasal dari enam kota tersebut.
Pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan Universitas Prasetya Mulya untuk memberikan pendampingan bagi pelaku usaha dalam upaya membangun bisnis, menjaga kualitas, hingga memasarkan produk.
Ia mengatakan jika bisnis yang dimiliki peserta layak, akan dilakukan pengembangan kerja sama lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena mengapresiasi kegiatan itu, di mana Denpasar dipilih sebagai salah satu kota pelaksanaan pemilihan "teknopreneur" pemuda pemula.
“Harapan kami momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh peserta,” ungkapnya.
Dia mengatakan hal itu juga sejalan dengan visi misi Kota Denpasar sebagai kota kreatif dan berwawasan budaya.
"Jadi pengusaha saat ini memang harus berbasis teknologi. Oleh karena itu, mau tidak mau menjadi penguasaha harus dibekali teknologi," ucapnya.
Ia menyebut tanggapan generasi muda, khususnya di Kota Denpasar, sebagai antusias karena saat ini era revolusi industri 4.0, di mana para pengusaha tidak perlu modal dan tempat yang banyak dalam menjalankan usahanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019