Denpasar, 3/11 (Antara Bali) - Ketua Paguyuban Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bali Yusdi Diaz mengatakan, mobilisasi dukungan lewat "Vote Komodo" itu bisa berdampak negatif karena akan menggiring wisatawan secara tidak terkendali.
"Memang upaya mengangkat wisata Pulau Komodo ke dunia melalui 'Vote Komodo' yang menimbulkan kontroversi diyakini bukan ancaman habitat dan lingkungan taman wisata yang berlokasi di Kabupaten Manggarai Barat, NTT," katanya di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, hingga kini berbagai kalangan masyarakat industri pariwisata termasuk di Bali gencar memobilisasi dukungan lewat "Vote Komodo" seperti di Pantai Kuta maupun lewat pesan singkat (SMS).
"Yang kami khawatirkan, jika terjadi wisatawan berbondong-bondong ke Pulau Komodo, maka akan terjadi kelebihan kapasitas dan itu bisa berdampak buruk bagi habitat atau lingkungannya," kata Yusdi.
Dampak dari "Vote Komodo" ini, kata dia, maka masyarakat akan semakin banyak mengenal taman nasional yang dihuni ribuan hewan purba ini.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Memang upaya mengangkat wisata Pulau Komodo ke dunia melalui 'Vote Komodo' yang menimbulkan kontroversi diyakini bukan ancaman habitat dan lingkungan taman wisata yang berlokasi di Kabupaten Manggarai Barat, NTT," katanya di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, hingga kini berbagai kalangan masyarakat industri pariwisata termasuk di Bali gencar memobilisasi dukungan lewat "Vote Komodo" seperti di Pantai Kuta maupun lewat pesan singkat (SMS).
"Yang kami khawatirkan, jika terjadi wisatawan berbondong-bondong ke Pulau Komodo, maka akan terjadi kelebihan kapasitas dan itu bisa berdampak buruk bagi habitat atau lingkungannya," kata Yusdi.
Dampak dari "Vote Komodo" ini, kata dia, maka masyarakat akan semakin banyak mengenal taman nasional yang dihuni ribuan hewan purba ini.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011