Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan kegiatan "Bank Indonesia Nangkring Bareng Blogger dan Mahasiswa" yang merupakan program untuk memperkenalkan secara lebih luas fungsi kebijakan makroprudensial yang diemban BI yang merupakan salah satu peran dalam mewujudkan stabilitas sistem keuangan Indonesia.

"Blogger dan mahasiswa Bali menjadi salah satu prioritas kami dalam melakukan edukasi publik, karena kami meyakini bahwa ini adalah kelompok masyarakat yang muda, cerdas dan antusias," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali, Trisno Nugroho, di Kuta, Badung, Bali, Selasa.

Pihaknya yakin generasi muda seperti blogger dan mahasiswa akan meneruskan edukasi tersebut kepada teman-teman dan ikut berpartisipasi menjadi perpanjangan tangan BI untuk mencerdaskan masyarakat terkait stabilitas sistem keuangan dan kebijakan makroprudensial.

"Bali adalah puncak dari rangkaian acara, setelah sebelumnya digelar di Jakarta, Palembang, dan Yogyakarta. Di sini antusiasnya juga sangat tinggi dan kami ingin mereka dapat terus ikut berpartisipasi dalam kebijakan-kebijakan BI," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Juda Agung, mengatakan, pemahaman mengenai stabilitas sistem keuangan dan kebijakan makroprudensial sangat penting untuk dimiliki seluruh kalangan masyarakat, termasuk generasi muda, karena upaya mencapai stabilitas sistem keuangan hanya dapat terwujud dengan dukungan dari seluruh pihak.

"Kebijakan makroprudensial yang ditetapkan Bank Indonesia akan efektif apabila dipahami dan direspons positif oleh publik," katanya.

Ia menjelaskan, kebijakan makroprudensial berorientasi pada sistem keuangan secara keseluruhan dan memitigasi risiko sistemik.

Risiko sistemik merupakan peningkatan ketidakpastian dalam sistem keuangan dan dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan publik, sehingga sistem keuangan tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengganggu jalannya perekonomian.

"Sumber risiko sistemik pada sektor keuangan tidak harus berasal dari institusi keuangan, namun berasal dari elemen sistem keuangan lainnya seperti kegagalan korporasi, permasalahan di sistem pembayaran dan bahkan berasal dari gangguan di luar sistem keuangan," kata Juda.

Baca juga: TPID Badung raih "TPID Berprestasi Jawa-Bali"

Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 300 peserta itu dipandu oleh Chief Operation Officer Kompasiana, Nurulloh dan menghadirkan influencer dan artis Lukman Sardi dan Nana Mirdad, yang secara aktif berperan mendorong industri film Indonesia.

Dengan upaya itu, mereka turut berperan mendorong penggunaan pengembangan industri kreatif Indonesia yang berkualitas, membuka lapangan kerja, bahkan juga memperkenalkan Indonesia dan budayanya pada masyarakat internasional.

Generasi muda Indonesia juga diyakini dapat berperan dalam aktivitasnya masing-masing, misalnya dengan bangga dan mendukung film lokal, meningkatkan kemampuan dalam industri kreatif dan mengembangkan wirausaha, menabung dan berinvestasi dengan bijak dan berbagai cara yang lain.

Sementara itu, BI juga mengajak blogger dan mahasiswa Bali untuk turut mengedukasi masyarakat dengan mengikuti Lomba Blog bertajuk "Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan" di Kompasiana yang berlangsung hingga 3 Agustus mendatang.

BI berharap, edukasi tersebut dapat bermanfaat secara luas dalam membangun pemahaman dan dukungan publik terhadap kebijakan makroprudensial BI, stabilitas sistem keuangan Indonesia serta perekonomian Indonesia.

Baca juga: BI dorong pusat perbelanjaan di Bali tingkatkan transaksi nontunai

Baca juga: Tanggalkan ASN, Alberto masuki "kawah candradimuka" WuBI jadi wirausahawan

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019