Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Peresmian dipusatkan di Kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa berkapasitas 50 MW di Sumbawa, NTB, Kamis.
Orang nomor satu di Kementerian ESDM tersebut didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Sumbawa Husni Jibril, dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abu Manan.
"Infrastruktur ketenagalistrikan ini bisa selesai dibangun berkat kerja keras orang-orang PLN selama tiga tahun. Terima kasih PLN," kata Jonan, usai menekan tombol sirene sebagai tanda peresmian infrastruktur kelistrikan di NTB dan NTT.
Rida Mulyana menyebutkan proyek kelistrikan yang diresmikan di NTB adalah PLTMG Sumbawa 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, Gardu Induk (GI) 150 kV Empang 20 MVA, GI 70kV/150kV Dompu Extension 60 MVA, GI 70 kV Bima Extension 30 MVA, dan GI 70 kV Bonto Extension.
Selain itu, diresmikan pula proyek "tol listrik" yakni Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70kV GI Taliwang-PLTU Sumbawa Barat, SUTT 150 kV PLTMG Sumbawa-GI Labuhan, SUTT 150 kV Labuhan-Empang, dan SUTT 150 kV Empang-Dompu,.
Sementara proyek kelistrikan di NTT yang diresmikan adalah PLTMG Maumere 40 MW, PLTS Maumere Ropa Ende 2x1 MWp, dan PLTMH Sita-Borong 2x500 kW.
"Peresmian ini wujud nyata PLN untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan jumlah infrastruktur yang cukup, andal dan harganya terjangkau," katanya.
Ia mengatakan pembangkit-pembangkit baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyediaan listrik.
Selain itu, dengan beroperasinya "tol listrik" Sumbawa sepanjang 461 kms membuat sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima menjadi interkoneksi. Hal ini tentu akan membuat sistem kelistrikan semakin andal.
Khusus di NTB, hingga bulan Juni 2019, rasio elektrifikasi telah mencapai 97,9 persen.
Beroperasinya infrastruktur-infrastruktur kelistrikan baru tersebut dapat meningkatkan rasio elektrifikasi mencapai 99 persen di NTB pada akhir 2019 dan mendorong munculnya bisnis dan industri di Pulau Sumbawa.
Sementara untuk di NTT, hingga Juni 2019, rasio elektrifikasi telah mencapai 72,07 persen atau naik 10 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut juga dapat menurunkan biaya pokok penyediaan listrik di Pulau Sumbawa dan NTT, dengan potensi penghematan mencapai Rp18,1 miliar per bulan.
Dalam kesempatan itu, PLN melalui program PLN Peduli memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada 1.000 rumah tangga tidak mampu.
Sementara Pemerintah Provinsi NTB juga memberikan hibah berupa sambungan listrik gratis kepada 950 rumah tangga tidak mampu. Bantuan ini dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di NTB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Peresmian dipusatkan di Kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa berkapasitas 50 MW di Sumbawa, NTB, Kamis.
Orang nomor satu di Kementerian ESDM tersebut didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Sumbawa Husni Jibril, dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abu Manan.
"Infrastruktur ketenagalistrikan ini bisa selesai dibangun berkat kerja keras orang-orang PLN selama tiga tahun. Terima kasih PLN," kata Jonan, usai menekan tombol sirene sebagai tanda peresmian infrastruktur kelistrikan di NTB dan NTT.
Rida Mulyana menyebutkan proyek kelistrikan yang diresmikan di NTB adalah PLTMG Sumbawa 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, Gardu Induk (GI) 150 kV Empang 20 MVA, GI 70kV/150kV Dompu Extension 60 MVA, GI 70 kV Bima Extension 30 MVA, dan GI 70 kV Bonto Extension.
Selain itu, diresmikan pula proyek "tol listrik" yakni Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70kV GI Taliwang-PLTU Sumbawa Barat, SUTT 150 kV PLTMG Sumbawa-GI Labuhan, SUTT 150 kV Labuhan-Empang, dan SUTT 150 kV Empang-Dompu,.
Sementara proyek kelistrikan di NTT yang diresmikan adalah PLTMG Maumere 40 MW, PLTS Maumere Ropa Ende 2x1 MWp, dan PLTMH Sita-Borong 2x500 kW.
"Peresmian ini wujud nyata PLN untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan jumlah infrastruktur yang cukup, andal dan harganya terjangkau," katanya.
Ia mengatakan pembangkit-pembangkit baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyediaan listrik.
Selain itu, dengan beroperasinya "tol listrik" Sumbawa sepanjang 461 kms membuat sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima menjadi interkoneksi. Hal ini tentu akan membuat sistem kelistrikan semakin andal.
Khusus di NTB, hingga bulan Juni 2019, rasio elektrifikasi telah mencapai 97,9 persen.
Beroperasinya infrastruktur-infrastruktur kelistrikan baru tersebut dapat meningkatkan rasio elektrifikasi mencapai 99 persen di NTB pada akhir 2019 dan mendorong munculnya bisnis dan industri di Pulau Sumbawa.
Sementara untuk di NTT, hingga Juni 2019, rasio elektrifikasi telah mencapai 72,07 persen atau naik 10 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut juga dapat menurunkan biaya pokok penyediaan listrik di Pulau Sumbawa dan NTT, dengan potensi penghematan mencapai Rp18,1 miliar per bulan.
Dalam kesempatan itu, PLN melalui program PLN Peduli memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada 1.000 rumah tangga tidak mampu.
Sementara Pemerintah Provinsi NTB juga memberikan hibah berupa sambungan listrik gratis kepada 950 rumah tangga tidak mampu. Bantuan ini dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di NTB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019