Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka pameran otomotif berskala internasional Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD Tangerang, Banten, Kamis.
Wapres mengatakan industri otomotif di Indonesia akan terus mendapat dukungan dari pemerintah karena industri tersebut memiliki efek berganda.
"Pemerintah mendukung industri mobil ini dengan infrastruktur yang berkembang, baik sistem jalannya dan juga logistiknya. Punya multiplier effect yang luas, punya ratusan vendor yang berkembang satu sama lainnya," kata Wapres dalam sambutannya saat membuka GIIAS 2019.
Wapres mengatakan berkembangnya industri otomotif juga menjadi penanda bahwa suatu negara telah maju, ditandai dengan meningkatkan kemacetan di negara tersebut.
"Tanda-tanda ekonomi suatu bangsa bagus itu kalau sudah macet, karena hanya negara yang penduduknya mampu beli mobil yang bisa menimbulkan macet," kata Wapres.
Hadir dalam pembukaan pameran tersebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dan CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Go-Jek Nadiem Makarim.
GIIAS diselenggarakan di ICE BSD Tangerang, Banten, pada 18-28 Juli 2019, yang diikuti ratusan merek otomotif dan berlangsung secara serentak di Surabaya, Makassar, dan Medan.
Airlangga mengatakan dalam pameran otomotif terbesar di Indonesia tersebut diharapkan akan meluncurkan minimal 1 juta unit mobil yang bisa diekspor pada 2025.
"Kami mengharapkan dalam pameran ini ada launching minimal 1 juta unit (ekspor) di 2025, dan 20 persennya adalah electric vehicle," kata Airlangga.
Tiket masuk GIIAS 2019 dijual seharga Rp50.000untuk kunjungan Senin - Kamis dan Rp100.000 untuk Sabtu dan Minggu.
Baca juga: 2019, Menperin targetkan ekspor otomotif tembus 450 ribu unit
Baca juga: Presiden dan Menperin naik AMMDES di GIIAS
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Wapres mengatakan industri otomotif di Indonesia akan terus mendapat dukungan dari pemerintah karena industri tersebut memiliki efek berganda.
"Pemerintah mendukung industri mobil ini dengan infrastruktur yang berkembang, baik sistem jalannya dan juga logistiknya. Punya multiplier effect yang luas, punya ratusan vendor yang berkembang satu sama lainnya," kata Wapres dalam sambutannya saat membuka GIIAS 2019.
Wapres mengatakan berkembangnya industri otomotif juga menjadi penanda bahwa suatu negara telah maju, ditandai dengan meningkatkan kemacetan di negara tersebut.
"Tanda-tanda ekonomi suatu bangsa bagus itu kalau sudah macet, karena hanya negara yang penduduknya mampu beli mobil yang bisa menimbulkan macet," kata Wapres.
Hadir dalam pembukaan pameran tersebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dan CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Go-Jek Nadiem Makarim.
GIIAS diselenggarakan di ICE BSD Tangerang, Banten, pada 18-28 Juli 2019, yang diikuti ratusan merek otomotif dan berlangsung secara serentak di Surabaya, Makassar, dan Medan.
Airlangga mengatakan dalam pameran otomotif terbesar di Indonesia tersebut diharapkan akan meluncurkan minimal 1 juta unit mobil yang bisa diekspor pada 2025.
"Kami mengharapkan dalam pameran ini ada launching minimal 1 juta unit (ekspor) di 2025, dan 20 persennya adalah electric vehicle," kata Airlangga.
Tiket masuk GIIAS 2019 dijual seharga Rp50.000untuk kunjungan Senin - Kamis dan Rp100.000 untuk Sabtu dan Minggu.
Baca juga: 2019, Menperin targetkan ekspor otomotif tembus 450 ribu unit
Baca juga: Presiden dan Menperin naik AMMDES di GIIAS
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019