Untuk mempublikasikan destinasi pariwisata di Kabupaten Bangli, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Camat Tembuku  I Dewa Agung Putu Purnama dan Kabag Protokol Setda Kabupaten Bangli Cok Bagus Gaya Dirga, Jumat, mengunjungi objek wisata air terjun Goa Giri Campuhan (GGC), di Desa Adat Tembuku Kelod, Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

Dalam kunjungan tersebut, Wabup Sedana Arta mengaku takjub dan terkagum-kagum menyaksikan keindahan alam objek wisata air terjun GGC.

Wabup Sedana Arta mengatakan obyek wisata air terjun GCC memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Bangli.

“Bagaimana tidak, begitu memasuki areal parkir objek wisata ini, mata kita sudah dimanjakan dengan indahnya panorama persawahan dan pegunungan yang begitu alami,” katanya.

Selanjutnya, dari tempat parkir menuju lokasi pusat objek, sepanjang jalan setapak, mata kita juga disuguhi dengan hijaunya tanaman padi yang membentang luas.

Wabup Asal Desa Sulahan Susut ini juga bercerita, untuk memasuki kawasan objek, terlebih dahulu kita harus memasuki gua sepanjang lebih kurang 30 meter. Ia mengatakan, gua ini begitu kokoh dengan bebatuan yang sangat alami.

Setelah melewati ujung gua, sambung Wabup Sedana Arta, "Rasa lelah kita setelah menyusuri jalan setapak sepanjang 600 meter seketika akan hilang begitu melihat inti dari objek air terjun,".

“Di sini pemandangannya sangat menakjubkan dan sangat alami. Pertama turis bisa melihat air campuhan (pertemuan dua sungai) yang sangat religius. Tepat di tengah pecampuhan juga terdapat lima pancoran (pancaka tirta) yang konon bisa menyembuhkan berbagai mancam penyakit non medis,” tambah Wabup Bangli itu.

Wisatawan juga bisa menyaksikan tiga air terjun yang sangat indah dengan berbagai bentuk, ada menyerupai kipas dan ada juga air terjun sharing dengan ketinggian yang berpariatif.

Di sana wisatawan  juga bisa menikmati petualangan meyusuri goa sepanjang kurang lebih 50 meter. Kondisi goa ini sangat alami, dengan struktur bebatuan yang lembab, goa ini juga menjadi sarang bagi kelelawar.

Bergeser sedikit ke Utara, turis juga bisa menikmati kolam alami dengan spot photo batu cinta (batu besar dengan lobang berbentuk hati).

Wabup Sedana Arta juga mengatakan  jika ingin berkunjung dan menikmati secara penuh obyek wisata ini, pengunjung harus siap berbasah-basahan, karena antara spot satu ke spot lainnya harus meyusuri bebatuan sungai.

Karena kondisi bebatuan yang cukup licin dan air yang cukup deras, ia mengingatkan agar pengunjung selalu berhati-hati agar tidak sampai tergelincir.

Untuk memaksimalkan potensi obyek air terjun GGC, Wabup Sedana Arta mengaku siap memfasilitasi dan mendukung pembangunan fasilitas pendukung objek ini.

“Kedepan mungkin perlu dibangun lagi tempat parkir yang lebih memadai, jalan setapak yang tertata, toilet yang terstandar, tempat ganti pakaian dan spot-spot photo yang menarik. Intinya objek ini sangat luar biasa, sangat alami dan sangat wow untuk dikungjungi. Dan Pemkab Bangli pasti hadir untuk membangun objek ini,” tambah dia.

Sementara itu tokoh masyarakat Desa Adat Tembuku Kelod, Jro Mangku Giri Kusuma mengatakan, sejatinya objek wisata ini sudah ada sejak lama. Kemudian mulai dikembangkan sejak tahun 2015 oleh Sekaa Teruna Tembuku Kelod.

Namun  sempat terkendala karena air terjun yang sempat surut akibat kemarau panjang, pengembagnannya sempat vakum. Mulai tahun 2018, dengan dukungan dari pihak desa adat dan desa dinas, objek ini kembali digarap hingga berjalan seperti sekarang.

Ia mengaku air terjun GGC selama ini sudah cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancannegara. Sedangkan retribusi yang dikenakan kepada wisatawan sifatnya tidak wajib, tetapi dalam bentuk punia (sukarela).

Melalui kunjungan Bapak Wakil Bupati Bangli hari ini, ia menyampaikan harapan agar kedepan Pemerintah Kabupaten Bangli bisa ikut membantu mengembangkan keberadaan obyek air terjun GGC.

“Saya berharap ke depan Pemkab Bangli bisa ikut membantu mengembangkan dan mempromosikan keberadaan GGC, sehingga lebih banyak dikunjungi wisatawan dan memberi multi player effek bagi perekonomian masyarakat disini,” pungkas dia.

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019