Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menginginkan akademisi di daerah itu dapat menciptakan berbagai teknologi mutakhir yang dapat mendukung pengembangan industri pariwisata di Pulau Dewata.

"Bayangkan jika dukungan teknologi bisa memengaruhi infrastruktur hingga sarana prasana pariwisata kita, maka pariwisata Bali akan menjadi tingkat dunia," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu dalam acara Konferensi Nasional Enginering Perhotelan (KNEP) yang diadakan oleh Fakultas Teknik Universitas Udayana, di Denpasar, Kamis.

Apalagi, tambah Cok Ace, Pemprov Bali saat ini berkomitmen untuk terus mendukung upaya pro lingkungan dari segi aturan ataupun regulasi serta sarana prasarana sesuai dengan visi pembangunan "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".

"Salah satu isu yang diusung adalah mengenai penggunaan energi bersih. Jadi, mari para akademisi berlomba ciptakan teknologi yang mendukung, baik pembangunan gedung, pelayanan, serta teknologi penunjang yang memadai," ucapnya yang juga Ketua PHRI Bali itu.

Pemprov Bali, lanjut dia, saat ini juga sedang mendesain pola pembangunan zonasi pariwisata yang menonjolkan karakteristik masing-masing daerah.

"Jadi, pola pariwisata kita akan disesuaikan dengan keunggulan daerah masing-masing. Bali selatan akan dikembangkan menjadi kawasan ekonomi, bagian utara menjadi kawasan konservasi, timur ditonjolkan pariwisata spiritualnya dan barat dikembangkan dengan sistem pertanian dan perikanan. Jadi mari kita bersama dukung program tersebut dengan teknologi yang tepat guna," ujar Cok Ace.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Univeristas Udayana, Putu Gede Suardana mengatakan tema acara kali ini yaitu "Hilirisasi Teknologi untuk Dukung Industri Pariwisata" harus bisa diaplikasikan.

"Saat ini banyak akademisi telah menciptakan teknologi, berbagai riset dalam mengembangkan teknologi, namun bagaimana dengan downstream serta komersialisasinya? Itu yang perlu dibicarakan dalam seminar kali ini," ucapnya.

Meskipun hal itu sudah menjadi tugas kampus yang bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga riset terkait, namun pihaknya mengaku masih memerlukan berbagai masukan dari akademisi.

"Ke depan, kami targetkan teknologi serta riset yang telah diperjuangkan bisa berguna bagi masyarakat terutama untuk sektor pariwisata di Bali," katanya.

Sementara ketua panitia I Wayan Nata Septiadi mengatakan jika konferensi ini merupakan acara tahunan yang telah berlangsung selama 10 tahun.

"Seminar ini akan membahas tentang riset-riset yang berhubungan dengan teknik, baik teknik mesin, teknik industri hingga teknik penunjang apriwisata," ucap Nata.

Konferensi kali ini dihadiri oleh 279 peserta yang datang dari berbagai perguruan tinggi dari Aceh hingga Papua, serta diisi oleh sekitar 120 pemakalah.

"Dalam konferensi kali ini dibagi dalam beberapa sesi, yaitu sesi pleno, sesi pararel, presentasi serta workshop yang bertemakan engineering perhotelan. Kami harap konferensi kali ini berguna untuk industri teknik khususnya serta teknik pariwisata di Bali pada khususnya," katanya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019