Presiden RI Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi forum internasional G20 yang akan berlangsung di Osaka, Jepang pada 28-29 Juni 2019.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Jakarta, Rabu.
"Terkait kunjungan kerja Menlu ke Osaka, ibu Menlu akan mendampingi pak Presiden menghadiri KTT G20 di Jepang. Presiden akan tiba di Osaka pada 28 Juni," kata Arrmanatha.
Dalam KTT G20 tahun ini, ada empat sesi pertemuan dengan topik pembahasan yang berbeda yang akan dihadiri oleh para kepala negara G20.
Topik-topik yang akan dibahas dalam keempat sesi itu adalah: pertama, kondisi ekonomi global, perdagangan dan investasi; kedua, inovasi ekonomi digital dan kualitas infrastruktur; ketiga, ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan, inklusivitas, tujuan pembangunan berkelanjutan; keempat, isu perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup.
"Dokumen utama hasil dari pertemuan G20 itu adalah Osaka Leaders Declaration yang merupakan pandangan para pemimpin negara G20 mengenai isu-isu yang dibahas. Isu utama yang diutarakan terkait ekonomi global, ekonomi digital, dan perubahan iklim," ujar Arrmanatha.
Ada pun isu yang akan menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia dalam KTT G20 itu, menurut Arrmanatha, adalah inklusivitas dalam ekonomi digital dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Selain menghadiri sesi pembahasan G20, Presiden Jokowi juga rencananya akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan para kepala/pemimpin negara lain, seperti Arab Saudi dan Australia.
"Saat ini sedang diatur beberapa pertemuan bilateral atau pull aside yang akan dihadiri Jokowi," ucap Arrmanatha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Jakarta, Rabu.
"Terkait kunjungan kerja Menlu ke Osaka, ibu Menlu akan mendampingi pak Presiden menghadiri KTT G20 di Jepang. Presiden akan tiba di Osaka pada 28 Juni," kata Arrmanatha.
Dalam KTT G20 tahun ini, ada empat sesi pertemuan dengan topik pembahasan yang berbeda yang akan dihadiri oleh para kepala negara G20.
Topik-topik yang akan dibahas dalam keempat sesi itu adalah: pertama, kondisi ekonomi global, perdagangan dan investasi; kedua, inovasi ekonomi digital dan kualitas infrastruktur; ketiga, ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan, inklusivitas, tujuan pembangunan berkelanjutan; keempat, isu perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup.
"Dokumen utama hasil dari pertemuan G20 itu adalah Osaka Leaders Declaration yang merupakan pandangan para pemimpin negara G20 mengenai isu-isu yang dibahas. Isu utama yang diutarakan terkait ekonomi global, ekonomi digital, dan perubahan iklim," ujar Arrmanatha.
Ada pun isu yang akan menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia dalam KTT G20 itu, menurut Arrmanatha, adalah inklusivitas dalam ekonomi digital dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Selain menghadiri sesi pembahasan G20, Presiden Jokowi juga rencananya akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan para kepala/pemimpin negara lain, seperti Arab Saudi dan Australia.
"Saat ini sedang diatur beberapa pertemuan bilateral atau pull aside yang akan dihadiri Jokowi," ucap Arrmanatha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019