Presiden Joko Widodo menilai Ibu Negara Periode 2004-2014, Ani Yudhoyono memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di daerah bencana, konflik dan perbatasan.
"Almarhumah juga aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, budaya dan memiliki rasa kepedulian kepada masyarakat di daerah bencana dan konflik serta daerah perbatasan," kata Presiden Jokowi dalam sambutan ketika menjadi Inspektur Upacara Pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata Jakarta, Minggu.
Kepala Negara menyebutkan almarhumah yang dilahirkan di Yogyakarta, 6 Juli 1952, sepanjang hayatnya mengabdikan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Almarhumah adalah istri yang sangat setia dalam suka dan duka," katanya.
Almarhum, lanjut Jokowi, melewati hari-hari yang tidak mudah mendampingi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam membangun bangsa dan negara Indonesia.
"Ibu Hj Kristiani Herawati Yudhoyono sepanjang hayatnya mendedikasikan hidupnya kepada nilai-nilai kemanusiaan, aktif dalam memberantas buta huruf, mengembangkan kerajinan nasional, memberdayakan dan mensejahterakan keluarga terutama perempuan dan anak anak," katanya.
Jokowi mengatakan atas jasa dan pengabdian yang besar kepada bangsa dan negara, Pemerintah Republik Indonesia, pada tahun 2011 memberikan Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana kepada Ani Yudhoyono.
" Pada acara yang khidmat ini saya mengajak rakyat Indonesia untuk mengucapkan terima kasih dan penghormatan yang tinggi atas dharma bakti almarhumah kepada bangsa dan negara," katanya.
Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia mendoakan almarhumah agar diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah Swt.
"Semoga husnul khatimah, sesuai dengan amal ibadah, perjuangan dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara," katanya.
Kepada keluarga almarhumah yang ditinggalkan, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga, Presiden Jokowi mengajak rakyat Indonesia mendoakan Allah memberikan ketabahan dan kesabaran serta menerima kepergian almarhumah dengan ikhlas dan tawakal.
"Akhirnya dengan memohon ridho Alloh Swt, marilah kita lepas kepergian Kristiani Herawati Yudhoyono menghadap Allah Swt dengan tenang, dengan diiringi doa semoga Allah Swt berkenan menerima amal ibadah dan mengampuni segala khilaf beliau," katanya.
Presiden Jokowi menutup sambutan dengan kata-kata indah. "Flamboyan telah pergi namun kita akan tetap hidup di hati kita semuanya rakyat Indonesia yang mencintainya," kata Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Almarhumah juga aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, budaya dan memiliki rasa kepedulian kepada masyarakat di daerah bencana dan konflik serta daerah perbatasan," kata Presiden Jokowi dalam sambutan ketika menjadi Inspektur Upacara Pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata Jakarta, Minggu.
Kepala Negara menyebutkan almarhumah yang dilahirkan di Yogyakarta, 6 Juli 1952, sepanjang hayatnya mengabdikan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Almarhumah adalah istri yang sangat setia dalam suka dan duka," katanya.
Almarhum, lanjut Jokowi, melewati hari-hari yang tidak mudah mendampingi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam membangun bangsa dan negara Indonesia.
"Ibu Hj Kristiani Herawati Yudhoyono sepanjang hayatnya mendedikasikan hidupnya kepada nilai-nilai kemanusiaan, aktif dalam memberantas buta huruf, mengembangkan kerajinan nasional, memberdayakan dan mensejahterakan keluarga terutama perempuan dan anak anak," katanya.
Jokowi mengatakan atas jasa dan pengabdian yang besar kepada bangsa dan negara, Pemerintah Republik Indonesia, pada tahun 2011 memberikan Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana kepada Ani Yudhoyono.
" Pada acara yang khidmat ini saya mengajak rakyat Indonesia untuk mengucapkan terima kasih dan penghormatan yang tinggi atas dharma bakti almarhumah kepada bangsa dan negara," katanya.
Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia mendoakan almarhumah agar diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah Swt.
"Semoga husnul khatimah, sesuai dengan amal ibadah, perjuangan dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara," katanya.
Kepada keluarga almarhumah yang ditinggalkan, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga, Presiden Jokowi mengajak rakyat Indonesia mendoakan Allah memberikan ketabahan dan kesabaran serta menerima kepergian almarhumah dengan ikhlas dan tawakal.
"Akhirnya dengan memohon ridho Alloh Swt, marilah kita lepas kepergian Kristiani Herawati Yudhoyono menghadap Allah Swt dengan tenang, dengan diiringi doa semoga Allah Swt berkenan menerima amal ibadah dan mengampuni segala khilaf beliau," katanya.
Presiden Jokowi menutup sambutan dengan kata-kata indah. "Flamboyan telah pergi namun kita akan tetap hidup di hati kita semuanya rakyat Indonesia yang mencintainya," kata Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019