Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 17 organisasi pengairan pertanian tradisional atau subak mendukung usulan dimasukkannya empat kawasan di Bali sebagai warisan budaya dunia (WBD).
"Ke-17 subak itu terdiri atas tiga subak di Kabupaten Gianyar dan 14 subak di Kabupaten Tabanan yang menjadi satu kesatuan untuk tetap dijaga kelestariannya jangan sampai berubah fungsi," kata Sekretaris Tim Penyusunan Proposal WBD di Bali, Prof Dr I Wayan Windia, di Denpasar, Kamis.
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana itu mengemukakan, ratusan petani yang terhimpun dalam wadah subak itu menyambut positif dan sepakat untuk mempertahankan kelestarian sekaligus menjadikan lahan pertanian di kawasan itu sebagai subak abadi.
Ke-17 subak yang mendukung usulan WBD itu terdiri atas tiga subak di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar, dan 14 subak di kawasan Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan
Pemerintah Indonesia mengusulkan kepada organisasi dunia yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) atas empat kawasan di Bali menjadi WBD.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Ke-17 subak itu terdiri atas tiga subak di Kabupaten Gianyar dan 14 subak di Kabupaten Tabanan yang menjadi satu kesatuan untuk tetap dijaga kelestariannya jangan sampai berubah fungsi," kata Sekretaris Tim Penyusunan Proposal WBD di Bali, Prof Dr I Wayan Windia, di Denpasar, Kamis.
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana itu mengemukakan, ratusan petani yang terhimpun dalam wadah subak itu menyambut positif dan sepakat untuk mempertahankan kelestarian sekaligus menjadikan lahan pertanian di kawasan itu sebagai subak abadi.
Ke-17 subak yang mendukung usulan WBD itu terdiri atas tiga subak di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar, dan 14 subak di kawasan Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan
Pemerintah Indonesia mengusulkan kepada organisasi dunia yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) atas empat kawasan di Bali menjadi WBD.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011