Akademisi yang juga Rektor Universitas Pendidikan Nasional Dr Nyoman Sri Subawa, ST, SSos, MM, berpandangan kampus-kampus di Bali perlu lebih banyak mengembangkan inkubator bisnis sehingga perguruan tinggi mampu melahirkan wirausaha-wirausaha muda andal.

"Tumbuhnya embrio 'entrepreneur' melalui inkubator bisnis adalah bagian hal yang mesti kita kembangkan di Bali," kata Sri Subawa, di Denpasar, Minggu.

Undiknas sendiri telah meluncurkan Inkubator Bisnis sejak pertengahan 2017. Langkah tersebut sebagai bukti konkret atas penjaminan pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif bagi mahasiswa.

"Inkubator bisnis sudah kami rancang sedemikian rupa untuk menyiapkan wirausaha-wirausaha andal, dan akan terus kami kembangkan sehingga ke depan lulusan Undiknas mampu bersaing di tingkat global," ujarnya yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Undiknas itu.

Inkubator Bisnis Undiknas yang mengakselerasi kualitas dan kreativitas, telah mempresentasikan hasil karya mahasiswa dalam produk bermutu siap jual.

Bentuk produknya seperti sepatu dan tas kulit, tas berbahan lokal, perhiasan perak, endek, aneka makanan, serta berbagai produk yang sudah siap dipasarkan.

Sebelumnya berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Bali mencatat rasio kewirausahaan memang telah mengalami peningkatan. Hingga akhir Desember 2018 sebesar 8,38 persen atau berada di atas rata-rata nasional 5 persen.

"Rasio kewirausahaan di Bali yang lebih dari 8 persen, berada jauh di atas rata-rata nasional yang kisaran mendekati 4 hingga 5 persen. Ini tentu positif untuk iklim kewirausahaan di Bali," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Gede Indra Dewa Putra belum lama ini.

Pihaknya mencatat hingga akhir 2018, jumlah UMKM di Provinsi Bali sebanyak 326.009 UMKM yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. Jumlah ini meningkat sebanyak 13.042 atau sebesar 4 persen dibandingkan data Desember tahun 2017, yang saat itu jumlah UMKM Bali sebanyak 312.967.

"Kami selama ini menggencarkan upaya mencetak wirausahawan baru khususnya di kalangan generasi muda dengan melibatkan berbagai 'stakeholder'. Mulai dari pelaku usaha, dunia pendidikan, para komunitas, hingga juga sosialisasi masif di media massa," ujar Gede Indra.

Oleh karena itu, dia meminta kalangan kampus atau perguruan tinggi di Pulau Dewata untuk memperbanyak mencetak wirausaha muda di tengah era digital saat ini. Apalagi Bali, menurut dia, sebagai daerah kunjungan wisata favorit dunia, merupakan pasar yang besar bagi tumbuh kembangnya wirausaha muda.

"Generasi muda dengan keunggulan semangat jiwa muda, kreativitas dan akrab dengan dunia digital, mempunyai prospek yang besar menjadi wirausaha pemula," kata Gede Indra.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019