Buleleng Expo 2019 yang berlangsung di Eks Pelabuhan Buleleng, 17-21 Mei 2019 diperkirakan mampu menyedot 6.000 penonton, berasal dari masyarakat Buleleng, masyarakat Bali dan para wisatawan Nusantara dan mancanegara.

“Tahun ini, jumlah pengunjung Buleleng Expo 2019 akan menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan sekitar 6.000 pengunjung. Buleleng Expo  2017 berhasil menyedot sekitar 9.000 pengunjung. Buleleng Expo 2018 diperkirakan menyedot sekitar 8.000,” kata Indra Muliawan, ketua Panitia Buleleng Expo 2019, di Singaraja, Jumat.

Menurut Indra, pengunjung Buleleng Expo akan mengalami penurunan karena kondisi ekonomi yang saat ini secara nasional menurun. Sedang lesu. Ditambah situasi politik, masyarakat sedang menunggu hasil Pemilu 2019 yang dilakukan serentak. Tapi, masyarakat terbelah dalam dua kubu yang cenderung tidak saling mau mengalah.

“Jumlah booth pada Buleleng Expo 2019 juga menurun dibandingkan tahun 2018 dan 2017. Jumlah booth saat ini hanya 40 unit. Menurun dibandingkan dengan Buleleng Expo 2018 sebanyak 70 unit dan tahun 2017 sebanyak 80 unit,” tambah Indra.

Dijelaskan, banyak dinas di kabupaten Buleleng dan dinas di kabupatan lain di Bali dan umumnya saat ini sedang kesulitan keuangan akibat ekonomi nasional yang sedang lesu.

Kegiatan promosi pariwisata, produk kerajinan dan kuliner ini akan dibuka oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pada Jumat sore ini. Buleleng merupakan salah satu kabupaten yang ada di Bali bagian Barat yang sedang berkibar ekonominya, terutama pariwisatanya. Bahkan, oleh Gubernur Bali I Wayan Koster yang berasal dari Buleleng akan dibangun Bandara baru.

Kabupaten Buleleng memiliki destinasi wisata yang sudah terkenal di antaranya pantai Lovina dimana turis dapat menikmati pantai dan ikan lumba-lumba, lokasi penyelaman di Pemuteran, Tulamben, dan Menjangan, serta banyak lokasi air terjun yang indah.

Menurut Indra, Buleleng Expo 2019 ini diikuti oleh 30 peserta pameran dari kabupaten itu sendiri dan 10 peserta lainnya dari kabupaten lainnya di Bali dan propinsi lain. Di antaranya dari Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

“Pada tahun ini, ada yang istimewa yakni keikutsertaan booth dari Kalimantan Timur dan Borneo. Mereka mempromosikan destinasi wisata dan kerajinan tangannya,” katanya.

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019