Kelurahan Bitera terpilih mewakili Kabupaten Gianyar pada Lomba Evaluasi Perkembangan Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2019, setelah Tim Penilai Lomba Evaluasi Perkembangan Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Bali, melakukan evaluasi pada kelurahan itu.

Diskominfo Gianyar dalam keterangan pers yang diterima di Gianyar, Selasa, melaporkan Tim Penilai diketuai Kepala Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Bali, I Made Wiryata, ST., M.Si melakukan penilaian di Wantilan Pura Pucak Bukit, Lingkungan Roban, Kelurahan Bitera, Senin (13/5).

Rombongan tim penilai diterima langsung Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Ketua DPRD Kabupaten Gianyar, I Wayan Tagel Winarta, Sekdakab Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar serta sejumlah tokoh masyarakat Kelurahan Bitera dan masyarakat setempat.

Pada kesempatan itu, Lurah Bitera, I Wayan Widana memaparkan  beberapa potensi yang dimiliki Kelurahan Bitera baik dari seni, industri kerajinan, kuliner tradisional Bali, maupaun wisata alamnya.

"Pada masing-masing desa di Kelurahan Bitera yang terbagi menjadi tiga Desa Pakraman dan tujuh Lingkungan. Yakni Desa Pakraman Pacung, Desa Pakraman Batur Sari , Desa Pakraman Bitera serta tujuh Lingkungan yakni Lingkungan Batur Sari, Lingkungan Pacung, Lingkungan Dauh Uma, Lingkungan Sengguan, Lingkungan Tri Wangsa, Lingkungan Roban serta Lingkungan Sema,” kata Wayan Widana.

Dikatakan juga, produk unggulan dari kelurahan seluas 472 hektare dengan jumlah penduduk 7.526 jiwa (2018) tersebut yakni pembuatan jaja uli, yang telah berkembang sejak tahun 1970 dan masih tetap eksis di Lingkungan Batur Sari.

Dari 90 KK yang ada di Lingkungan Batur Sari, 90 persen diantaranya menekuni usaha tersebut terutama bagi kalangan ibu-ibu rumah tangga. Sehingga menjadi tambahan penghasilan bagi keluarganya.

Lukisan telor yang telah ditekuni oleh seniman di Lingkungan Dauh Uma sejak tahun 1980-an serta hingga saat ini masih menjadi mata pencaharian masyarakat di sana. Kerajinan Janur juga berkembang pesat di Lingkungan Roban dan Lingkungan Tri Wangsa sejak tahun 1990-an. Kerajinan janur ini banyak ditekuni oleh generasi muda, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan serta menjadi tambahan penghasilan bagi perajin.

Kerajinan Tenun juga berkembang di Kelurahan Bitera, khsusnya di Lingkungan Pacung. Pengerjaan kerajinan tenun di tempat ini masih dilakukan dengan cara manual dengan kualitas yang baik serta mempunyai pangsa pasar yang jelas.

Bupati Gianyar  I Made Mahayastra mengatakan, Kelurahan Bitera merupakan ujung Barat dari Ibu Kota Kabupaten Gianyar, yang memiliki potensi unggulan di masing-masing wilayahnya. Dimana pada tahun 2017, Kelurahan Bitera juga telah mampu memperoleh juara pertama pada ajang serupa.

“Saya harap pendamping mampu meyakinkan tim penilai dengan baik. Karena dari segi bahan dan potensi sudah bagus-bagus semua. Saya juga berharap Bitera kembali mengulangi kejayaannya di tahun 2017 dulu,” kata Mahayastra. 

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019