Peselancar Indonesia kini sudah masuk papan atas dunia, bahkan atlet peselancar Indonesia berpotensi menyumbangkan medali di Olimpiade di Jepang tahun 2020.

“Untuk pertama kalinya, olahraga selancar (surfing) masuk dalam olahraga yang dilombakan di Olimpiade 2020 di Jepang. Karena peselancar Indonesia sudah masuk papan atas dunia maka bisa menyumbang medali,” kata Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo, setelah membuka  Liga Selancar Dunia atau WSL Champions Tour 2019, di pantai Keramas, di kabupaten Gianyar, Senin.

Kejuaraan bertajuk Corona Bali ProTected ini diikuti oleh 56 peselancar yang terbagi menjadi 37 surfer putra dan 19 surfer putri yang berada pada daftar peselancar top dunia. Ajang itu diselenggarakan mulai 13-25 Mei 2019.

Menurut dia, berbagai kejuaraan selancar yang digelar di berbagai daerah Indonesia beberapa tahun belakangan ini berhasil mencetak peselancar Indonesia ke papan atas dunia. Dan diharapkan ke depan menjadi olahraga unggulan untuk memperoleh medali di berbagai kejuaraan dunia seperti Olimpiade, Asian Games dan Sea Games.

“Saya dengar peselancar muda Indonesia Rio Waida hari ini sudah bisa unggul dari Gabriel Waida, peselancar Brasil yang menjadi juara 1 pada Liga Selancar Dunia 2018 di pantai Keramas, Gianyar, Bali, tapi ini masih babak awal belum final. Tapi ini membuktikan peselancar Indonesia sudah bisa menduduki papan atas peselancar dunia,” tambah Indroyono, mantan Menko Maritim.

“Indonesia mempunyai ratusan pantai surfing, 30 di antaranya menjadi lokasi surfing kelas dunia. Dari 30 lokasi ini, 11 di antaranya menjadi tempat penyelenggaraan WSL 2019 sehingga ini akan menempatkan Indonesia sebagai destinasi surfing nomor satu di dunia,” kata Indroyono Soesilo.

Pemerintah sudah melirik potensi selancar sebagai daya tarik wisata Indonesia bagi wisatawan mancanegara. “Kami mengajak WSL (World Surf League) untuk membuat kejuaraan selancar tingkat dunia. “Dan WSL memilih pantai Keramas, di Kabupaten Gianyar, Bali sebagai salah satu tempat diselenggarakan kejuaraan selancar dunia sejak 2018,” tambah Indroyono.

Kadis Pariwisata Bali AA Gede Yuniartha Putra yang hadir dalam pembukaan WSL Champions Tour 2019 mengucapkan terima kasih dipilihnya Bali sebagai tempat diselenggarakannya kejuaraan selancar tingkat dunia. “Kami mendukung penuh kegiatan ini,” katanya.

Corona sebagai pendukung utama kegiatan ini juga memanfaatkan untuk kampanye bebas sampah plastic dan kurangi tas plastic dengan memberikan satu juta tas pengganti tas plastik untuk belanja.

Baca juga: Tahun lalu, kejuaraan selancar dunia di Bali ditonton 5 juta orang
Baca juga: 13-25 Mei, Bali jadi tuan rumah kejuaraan selancar dunia
Baca juga: 52 peselancar dunia ikuti "Pro-Tected" di Bali

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019