Bahana TCW Investment Management menilai hasil hitung cepat Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 yang menunjukkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sementara dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan direspons positif pelaku pasar modal.
"Hasil 'quick count' itu menambah momentum positif bagi investor di pasar modal," ujar Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonom Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat ketika dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, hasil hitung cepat yang sesuai ekspektasi pasar akan memudahkan investor melakukan kalkulasi dalam menentukan pilihan investasi.
Namun, lanjut dia, bukan berarti jika Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang unggul dalam hitung cepat akan berpengaruh negatif bagi pasar saham.
"Kalau pasangan Prabowo yang unggul memang arah pergerakan saham akan sulit ditebak, investor akan meraba-raba lagi arah kebijakan ekonomi dari pasangan itu," katanya.
Selain arah pergerakan saham yang diproyeksikan positif, Budi Hikmat mengatakan pasar surat utang (obligasi) di dalam negeri juga terkena imbasnya.
"Sikap 'dovish' the Fed terhadap suku bunga acuannya menjadi faktor positif bagi obligasi kita," katanya.
Kendati demikian, Budi Hikmat mengingatkan agar investor tidak terlena dengan sentimen pemilu karena masih terdapat sentimen lainnya.
Sentimen itu adalah laporan kinerja keuangan emiten, kebijakan pemerintah dalam perbaikan defisit transaksi berjalan hingga kabinet baru di pemerintahan mendatang.
"Sentimen-sentimen itu cukup mempengaruhi investor menanamkan dananya di pasar modal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Hasil 'quick count' itu menambah momentum positif bagi investor di pasar modal," ujar Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonom Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat ketika dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, hasil hitung cepat yang sesuai ekspektasi pasar akan memudahkan investor melakukan kalkulasi dalam menentukan pilihan investasi.
Namun, lanjut dia, bukan berarti jika Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang unggul dalam hitung cepat akan berpengaruh negatif bagi pasar saham.
"Kalau pasangan Prabowo yang unggul memang arah pergerakan saham akan sulit ditebak, investor akan meraba-raba lagi arah kebijakan ekonomi dari pasangan itu," katanya.
Selain arah pergerakan saham yang diproyeksikan positif, Budi Hikmat mengatakan pasar surat utang (obligasi) di dalam negeri juga terkena imbasnya.
"Sikap 'dovish' the Fed terhadap suku bunga acuannya menjadi faktor positif bagi obligasi kita," katanya.
Kendati demikian, Budi Hikmat mengingatkan agar investor tidak terlena dengan sentimen pemilu karena masih terdapat sentimen lainnya.
Sentimen itu adalah laporan kinerja keuangan emiten, kebijakan pemerintah dalam perbaikan defisit transaksi berjalan hingga kabinet baru di pemerintahan mendatang.
"Sentimen-sentimen itu cukup mempengaruhi investor menanamkan dananya di pasar modal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019