Jajaran Kepolisian Daerah Bali bersama Kantor Imigrasi Denpasar melakukan langkah pencegahan kasus kriminalitas dengan memperketat pengawasan masuknya wisatawan asal Bulgaria dan Rusia yang berlibur ke Pulau Dewata, mengingat kedua warga asing asal dua negara itu sering melakukan kejahatan pencurian data nasabah.

"Kami melakukan kerja sama ini karena wisatawan dari kedua negara itu patut diduga memilih Bali sebagai sasaran empuk sebagai tempat menguras uang dan harta nasabah," kata Direktur Reskrimum Polda, Kombes Pol Andi Fairan di Polda Bali, Jumat pagi.

Upaya pencegahan ini dilakukan karena beberapa kali Polda Bali telah mengamankan beberapa warga Bulgaria terkait kasus pencurian data nasabah, demikian juga dengan warga asal Rusia.

Sehingga Polda Bali akan memperketat pengawasan jaringan-jaringan pencuri data nasabah asal Bulgaria dan Rusia ini.

Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, Ditreskrimum Polda Bali berhasil menangkap sembilan warga Bulgaria yang melakukan aksi kejahatan pencurian data nasabah.

"Kasus pencurian data nasabah dan pencurian atau perampokan dengan kekerasan ini sering dilakukan warga Bulgaria dan Rusia," ujar Andi.

Untuk kasus pencurian data nasabah warga Bulgaria ini merupakan satu jaringan yang berbahaya dan saat dilakukan interogasi, mereka lebih sering bungkam saat dimintai keterangan.

"Yang paling sering kami hadapi kendala dalam mengungkap jaringan Bulgaria ini, mereka tidak bisa berbahasa Inggris dan antara mereka seakan-akan tidak saling kenal. Yang lebih menyulitkan penyidik saat memeriksa pelaku skimming ini sering diam saat ditanya, jadi gerakan tutup mukutnya sangat luar biasa," ujarnya.

Namun, kepolisian tidak menyerah dan proses penyidikannya berjalan lancar, dimana sebelumnya ada empat warga Bulgaria yang sudah dilakukan tahap kedua ke Kejaksaan.

Ke depan, pihaknya menginstruksikan kepada anggota untuk melakukan tindakan tegas dengan cara melumpuhkan dengan timah panas terhadap pelaku pencurian data nasabah untuk warga asing.

"Ini kita lakukan supaya mereka tidak menjadikan Bali ini sebagai tempat mereka melakukan kejahatan," katanya.

Selain bekerjasama dengan Kantor Imigrasi Denpasar, Polda Bali juga bekerjasama dengan pihak bank dengan memberikan informasi jika ada pengambilan uang yang tidak wajar dan mencurigakan, khusus wisatawan asing ini yang menggunakan kartu yang tidak lazim saat mengambil uang di ATM.

"Atas kerja sama yang baik dengan pihak bank, kami bisa mengungkap pelaku kejahatan pencurian data nasabah ini," ujarnya.

Dengan melakukan pencegahan ini, diharapkan dapat memberikan kepercayaan kepada nasabah bahwa pihak bank juga sangat serius mengamankan data nasabah.

"Keseriusan bank ini juga disampaikan kepada kami untuk bekerjasama, sehingga nasabah lebih percaya dan dananya aman di bank," ujar Andi.

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019