Pasar saham Australia jatuh pada Kamis, terseret oleh sektor keuangan dan pertambangan, karena banyak investor tetap cemas tentang prospek pertumbuhan global dan perselisihan perdagangan.
Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P / ASX 200 turun 24,80 poin atau 0,40 persen menjadi 6.198,70 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 22,40 poin atau 0,35 persen menjadi 6.294,10 poin.
Investor mengabaikan kinerja positif Wall Street semalam, memiliki emosi yang beragam tentang risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) terakhir.
Perkiraan The Fed tentang tidak ada kenaikan suku bunga pada 2019 telah menyemangati investor, tetapi itu berakar pada ekspektasi perlambatan pertumbuhan AS. Dalam risalah, para pembuat kebijakan mengatakan "kemunduran" dalam ekonomi AS dapat diperkuat oleh beban utang yang besar di perusahaan-perusahaan Amerika.
Direktur Eksekutif Argonaut, perusahaan pialang saham, James McGlew, mengatakan petunjuk positif dari risalah The Fed "tidak meluas ke pasar kami hari ini karena investor di sini tetap berhati-hati, mungkin berfokus pada kurangnya konsensus di antara para pembuat kebijakan AS."
Ada juga kekhawatiran tentang ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap tarif baru atas barang-barang yang diproduksi di Uni Eropa, dan sengketa perdagangan China-AS masih belum terselesaikan.
Saham-saham pertambangan turun 1,1 persen. Harga bijih besi naik sedikit tetapi tetap jauh di bawah rekor tertinggi yang dicapai dua hari lalu.
BHP Group turun 0,6 persen, sementara raksasa saingannya Rio Tinto merosot 1,3 persen. Fortescue Metals Group memberikan kenaikan 1,2 persen.
Penambang emas kehabisan tenaga setelah selama empat sesi mencatat kenaikan, dengan St Barbara jatuh 2,4 persen, sedangkan Saracen Mineral Holdings kehilangan 1,0 persen.
Saham-saham keungan turun 0,7 persen, jatuh untuk sesi kelima dari enam sesi terakhir, dengan Commonwealth Bank of Australia turun 0,5 persen dan Westpac Banking Corp turun sebesar 1,3 persen.
Bank of Queensland jatuh 4,9 persen, kerugian terbesar di antara saham-saham keuangan, setelah melaporkan laba tunai semester pertama yang mengecewakan.
Saham-saham perawatan kesehatan yang berorientasi ekspor juga turun, karena dolar Australia mencapai puncak enam minggu, dengan kelas berat indeks CSL turun 1,2 persen, sementara Cochlear merosot 1,3 persen.
Perusahaan-perusahaan kesehatan menghasilkan sebagian besar pendapatan mereka di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat dan penguatan dalam dolar Australia secara negatif mengurangi laba mereka.
Sementara itu, Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,6 persen atau 58,64 poin menjadi berakhir pada 9.766,6, menghentikan penurunan beruntun enam hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P / ASX 200 turun 24,80 poin atau 0,40 persen menjadi 6.198,70 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 22,40 poin atau 0,35 persen menjadi 6.294,10 poin.
Investor mengabaikan kinerja positif Wall Street semalam, memiliki emosi yang beragam tentang risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) terakhir.
Perkiraan The Fed tentang tidak ada kenaikan suku bunga pada 2019 telah menyemangati investor, tetapi itu berakar pada ekspektasi perlambatan pertumbuhan AS. Dalam risalah, para pembuat kebijakan mengatakan "kemunduran" dalam ekonomi AS dapat diperkuat oleh beban utang yang besar di perusahaan-perusahaan Amerika.
Direktur Eksekutif Argonaut, perusahaan pialang saham, James McGlew, mengatakan petunjuk positif dari risalah The Fed "tidak meluas ke pasar kami hari ini karena investor di sini tetap berhati-hati, mungkin berfokus pada kurangnya konsensus di antara para pembuat kebijakan AS."
Ada juga kekhawatiran tentang ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap tarif baru atas barang-barang yang diproduksi di Uni Eropa, dan sengketa perdagangan China-AS masih belum terselesaikan.
Saham-saham pertambangan turun 1,1 persen. Harga bijih besi naik sedikit tetapi tetap jauh di bawah rekor tertinggi yang dicapai dua hari lalu.
BHP Group turun 0,6 persen, sementara raksasa saingannya Rio Tinto merosot 1,3 persen. Fortescue Metals Group memberikan kenaikan 1,2 persen.
Penambang emas kehabisan tenaga setelah selama empat sesi mencatat kenaikan, dengan St Barbara jatuh 2,4 persen, sedangkan Saracen Mineral Holdings kehilangan 1,0 persen.
Saham-saham keungan turun 0,7 persen, jatuh untuk sesi kelima dari enam sesi terakhir, dengan Commonwealth Bank of Australia turun 0,5 persen dan Westpac Banking Corp turun sebesar 1,3 persen.
Bank of Queensland jatuh 4,9 persen, kerugian terbesar di antara saham-saham keuangan, setelah melaporkan laba tunai semester pertama yang mengecewakan.
Saham-saham perawatan kesehatan yang berorientasi ekspor juga turun, karena dolar Australia mencapai puncak enam minggu, dengan kelas berat indeks CSL turun 1,2 persen, sementara Cochlear merosot 1,3 persen.
Perusahaan-perusahaan kesehatan menghasilkan sebagian besar pendapatan mereka di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat dan penguatan dalam dolar Australia secara negatif mengurangi laba mereka.
Sementara itu, Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,6 persen atau 58,64 poin menjadi berakhir pada 9.766,6, menghentikan penurunan beruntun enam hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019