Denpasar (Antara Bali) - Guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Prof Subroto mengagumi karya seni I Wayan Beratha Yasa dalam pameran lukisan tunggal di Galeri Tembi Rumah Budaya Yogyakarta karena mengandung unsur pendidikan dan pengenalan sejarah.
"Karya seni sejenis ini baru pertama kali saya saksikan," kata Subroto sebagaimana ditirukan Beratha Yasa di Denpasar, Rabu.
Pameran yang sedang berlangsung di Yogyakarta itu berlangsung selama dua pekan hingga 7 Oktober mendatang itu mendapat perhatian besar dari masyarakat, khususnya pencinta seni.
Menurut dia, Subroto mengaku puas terhadap karya seni tersebut. Karya seni yang dihasilkan seniman kelahiran Desa Kapal, Kabupaten Badung, Bali itu yang mampu menampilkan hal-hal yang unik dan bermutu.
Lukisan yang ditampilkan berupa karya retrospektif, seperti lukisan wayang, lukisan objek-objek wisata di Bali, lansekap, dan tari-tarian Bali sebagai representasi pergaulan kreatif dengan dinamika kebudayaan Bali yang dikenal masyarakat internasional.
Unsur mendidik yang dimaksud Subroto ada pada lukisan Tari Legong yang di dalamnya terdapat teks yang menciptakan Tari Legong dan nama senimannya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Karya seni sejenis ini baru pertama kali saya saksikan," kata Subroto sebagaimana ditirukan Beratha Yasa di Denpasar, Rabu.
Pameran yang sedang berlangsung di Yogyakarta itu berlangsung selama dua pekan hingga 7 Oktober mendatang itu mendapat perhatian besar dari masyarakat, khususnya pencinta seni.
Menurut dia, Subroto mengaku puas terhadap karya seni tersebut. Karya seni yang dihasilkan seniman kelahiran Desa Kapal, Kabupaten Badung, Bali itu yang mampu menampilkan hal-hal yang unik dan bermutu.
Lukisan yang ditampilkan berupa karya retrospektif, seperti lukisan wayang, lukisan objek-objek wisata di Bali, lansekap, dan tari-tarian Bali sebagai representasi pergaulan kreatif dengan dinamika kebudayaan Bali yang dikenal masyarakat internasional.
Unsur mendidik yang dimaksud Subroto ada pada lukisan Tari Legong yang di dalamnya terdapat teks yang menciptakan Tari Legong dan nama senimannya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011