Ketua Tim Pemenangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Kota Denpasar, I Made Muliawan Arya menegaskan jika Prabowo Subianto berpesan kepada para pendukungnya agar menjaga persatuan bangsa serta mempertahankan ideologi bangsa yakni Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Prabowo Subianto selalu berpesan kepada pendukungnya agar mempertahankan ideologi Pancasila dan NKRI walau berbeda pilihan politik dalam Pemilu 2019," kata Muliawan Arya yang akab dipanggil De Gadjah di Denpasar.
 
Ia mengatakan adanya isu selama ini terkait adanya pihak-pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan merongrong keutuhan NKRI menjadi komoditas politik panas dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 17 April 2019. Bahwa pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bahwa Pancasila dan NKRI sudah harga mati, dan tidak perlu diutak-atik lagi.
 
"Prabowo berpesan kepada kami dalam hajatan politik dan demokrasi agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Boleh beda pilihan, berjuang sepenuhnya, tapi jangan kesampingkan persatuan kesatuan. Bagi Pak Prabowo, NKRI dan ideologi Pancasila harga mati dan tidak perlu lagi diperdebatkan serta tidak bisa ditawar-tawar lagi," ucap De Gadjah.
 
De Gadjah yang dikenal dekat dengan Prabowo Subianto itu mengaku tidak habis pikir ketika ada isu dan serangan kepada Prabowo-Sandi yang mengatakan tidak sejalan dengan Pancasila.

Ia menepis berbagai isu negatif yang ditujukan kepada sosok Prabowo Subianto yang diisukan tidak sejalan dengan Pancasila. Padahal sosok Prabowo yang ia sangat kenal merupakan sosok yang sangat Pancasilais.
 
"Prabowo sangat Pancasilais. Kami selalu didoktrin, tidak ada hal-hal melenceng, kami juga akan terus berjuang agar Pancasila tetap kokoh," katanya.

Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar dari Partai Gerindra ini menjelaskan bahwa para kader Gerindra digembleng di Hambalang untuk cinta Pancasila dan NKRI tidak boleh diganggu gugat. Bahkan, dalam setiap kegiatan juga selalu doa dari lima agama termasuk doa agama Hindu.
 
"Setiap ada kegiatan Gerindra, doa kami pasti dipimpin lima agama. Saya pernah dalam diklat pimpin doa secara Hindu. Jadi bagaimana mungkin beliau disebut anti Pancasila dan pembela khilafah serta berbagai tudingan negatif lainnya," ujarnya.
 
Untuk menjelang Pemilu serentak yang tinggal beberapa hari ini, De Gadjah juga meminta kader maupun caleg Gerindra dan tim relawan serta pendukung Prabowo-Sandi agar tetap berjuang dengan santun, damai dan mengendepankan politik bergembira.
 
Pada Pemilu 2019 diikuti dua pasang calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor 01 Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan nomer 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019