Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali memasang seismograf untuk mendeteksi getaran gempa bumi, bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sanglah, Denpasar.
"Dengan adanya alat ini kami berharap bisa membantu Pemkab Klungkung menangani maupun mengambil langkah cepat apabila terjadi bencana alam. Instansi terkait saya minta memaksimalkan dan memanfaatkan alat ini," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menerima audiensi dari BMKG Stasiun Sanglah, Denpasar, Senin.
Untuk lahan yang diperlukan, pihaknya akan langsung mensurvei tanah milik pemerintah yang berdekatan dengan titik lokasi yang diinginkan, sehingga proses pemasangan alat tersebut cepat terealisasi.
Menurut dia, tanah untuk lokasi alat tersebut seluas sepuluh kali sepuluh meter persegi lengkap dengan bangunan dan pagar, yang apabila tanah itu merupakan aset desa, pihaknya akan berkoordinasi dengan desa setempat.
Senada dengan itu, Kepala Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar Ikhsan mengatakan Indonesia secara umum dan Bali pada khususnya merupakan daerah yang rawan terjadi bencana gempa bumi.
Karena itu, pemerintah melakukan penguatan peralatan pencatatan gempa bumi di seluruh Indonesia, yang pada tahun 2019 rencananya akan dipasang 100 sensor (seismograf) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Untuk di Provinsi Bali mendapatkan dua buah sensor, salah satunya di Kabupaten Klungkung yang berlokasi Kepulauan Nusa Penida dekat Kantor Desa Batukantik dan Kantor Kepala Desa Klumpu.
“Kami harapkan di titik lokasi yang sudah ditentukan lahannya milik pemerintah, karena terkait keamanan alat tersebut. Tak hanya itu, kami juga akan menambahkan alat seismometer sebanyak sembilan lokasi di Kabupaten Klungkung. Lima lokasi di Kepulauan Nusa Penida dan empat di Klungkung daratan," katanya.
Secara umum, ia menjelaskan, seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
Pemasangan seismograf atau alat sensor deteksi getaran untuk mengetahui sejauh mana besar dan kecilnya gempa yang ditimbulkan.
Adapun tujuan pemasangan alat seismograf untuk mengetahui kedangkalan sedimen getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi, mendapatkan tambahan sensor seismograf dalam jaringan Ina-Tews di wilayah Bali.
"Dengan tambahan sensor maka analisa dan penyebaran informasi gempa bumi di wilayah Bali dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Kami berharap pemasangan seismograf atau alat sensor getaran untuk membantu mendeteksi gempa bumi yang terjadi pada permukaan tanah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Dengan adanya alat ini kami berharap bisa membantu Pemkab Klungkung menangani maupun mengambil langkah cepat apabila terjadi bencana alam. Instansi terkait saya minta memaksimalkan dan memanfaatkan alat ini," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menerima audiensi dari BMKG Stasiun Sanglah, Denpasar, Senin.
Untuk lahan yang diperlukan, pihaknya akan langsung mensurvei tanah milik pemerintah yang berdekatan dengan titik lokasi yang diinginkan, sehingga proses pemasangan alat tersebut cepat terealisasi.
Menurut dia, tanah untuk lokasi alat tersebut seluas sepuluh kali sepuluh meter persegi lengkap dengan bangunan dan pagar, yang apabila tanah itu merupakan aset desa, pihaknya akan berkoordinasi dengan desa setempat.
Senada dengan itu, Kepala Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar Ikhsan mengatakan Indonesia secara umum dan Bali pada khususnya merupakan daerah yang rawan terjadi bencana gempa bumi.
Karena itu, pemerintah melakukan penguatan peralatan pencatatan gempa bumi di seluruh Indonesia, yang pada tahun 2019 rencananya akan dipasang 100 sensor (seismograf) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Untuk di Provinsi Bali mendapatkan dua buah sensor, salah satunya di Kabupaten Klungkung yang berlokasi Kepulauan Nusa Penida dekat Kantor Desa Batukantik dan Kantor Kepala Desa Klumpu.
“Kami harapkan di titik lokasi yang sudah ditentukan lahannya milik pemerintah, karena terkait keamanan alat tersebut. Tak hanya itu, kami juga akan menambahkan alat seismometer sebanyak sembilan lokasi di Kabupaten Klungkung. Lima lokasi di Kepulauan Nusa Penida dan empat di Klungkung daratan," katanya.
Secara umum, ia menjelaskan, seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
Pemasangan seismograf atau alat sensor deteksi getaran untuk mengetahui sejauh mana besar dan kecilnya gempa yang ditimbulkan.
Adapun tujuan pemasangan alat seismograf untuk mengetahui kedangkalan sedimen getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi, mendapatkan tambahan sensor seismograf dalam jaringan Ina-Tews di wilayah Bali.
"Dengan tambahan sensor maka analisa dan penyebaran informasi gempa bumi di wilayah Bali dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Kami berharap pemasangan seismograf atau alat sensor getaran untuk membantu mendeteksi gempa bumi yang terjadi pada permukaan tanah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019