Komunitas "Indonesia Tersenyum" menerjunkan sekitar 100 sukarelawan untuk membersihkan kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno.(SUGBK), Jakarta, dari sampah, usai gelaran kampanye akbar capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Minggu.
Para sukarelawan komunitas pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 itu terlihat di berbagai titik sekitar SUGBK dengan membawa kantong plastik hitam berukuran besar.
Berbagai sampah, mulai bekas makanan dan air mineral yang tertinggal di sekitar SUGBK, mereka punguti satu persatu, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik berukuran besar.
Sesekali, para simpatisan terlihat "menumpang" membuang sampah, sembari berjalan keluar meninggalkan lokasi setelah berakhirnya kampanye akbar.
"Ada sekitar 100 personel kami sebar di berbagai titik untuk membantu membersihkan lokasi dari sampah," kata koordinator bagian sampah Komunitas Indonesia Tersenyum, Teddy Rahmat.
Sampai saat ini, ia dibantu rekannya berhasil mengumpulkan sampah sekitar 100 kantong plastik di sekitar kawasan SUGBK usai kampanye akbar.
Sampah yang mereka kumpulkan, kata dia, selanjutnya dikoordinasikan dengan Tim Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Kami berdua ini sudah kumpulkan sampah 50-an kantong. Kalau sama temen-temen lain mungkin sudah ada 500-an kantong sampah yang terkumpul," ucapnya.
Teddy mengimbau tim kampanye, baik capres-cawapres, calon anggota legislatif, maupun partai politik membentuk tim khusus untuk menangani sampah setiap kegiatan kampanye.
"Mari kita jaga kebersihan bersama-sama. Setiap kampanye capres, caleg, dan parpol kayak gini, harus ada tim khususnya buat bantu ngurusi sampah," ujarnya, berharap.
Senada, Yani Syaf selaku wakil koordinator bagian sampah mengimbau masyarakat, terutama para simpatisan untuk sadar dalam menjaga kebersihan ketika mengikuti kampanye.
"Setiap ada kampanye Prabowo-Sandi, kami terjunkan tim bantu bersihkan (dari) sampah. Waktu kampanye di GOR Bulungan, kemarin (29/3) juga ikut," imbuhnya.
Kampanye akbar Prabowo-Sandi di SUGBK dimulai pukul 03.00 WIB, diawali dengan shalat tahajud dan shalat subuh berjamaah.
Hadir Prabowo Subianto, dan wakilnya Sandiaga beserta para tokoh nasional, seperti Zulkifli Hasan, sejumlah ulama besar, dan tokoh Islam lainnya, termasuk pedangdut Rhoma Irama.
Selain shalat berjamaah, juga dilantunkan zikir dan doa bersama, selawat badar, dan selawat nabi yang bergema di Stadion Utama (SUGBK) sebelum kampanye akbar berlangsung pukul 07.30 WIB.
Silih berganti zikir, doa dan selawat dilantunkan, termasuk orasi yang disampaikan oleh sejumlah tokoh agama mulai dari Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf (zikir), K.H Syuqron Makmun (tausiah), Habib Hanif (orasi).
Hadir juga Ustadz Bakhtiar Nasir yang menyampaikan orasi dan doanya untuk pasangan Prabowo-Sandi.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Suhendra Ratu Prawiranegara meyakini jumlah pendukung Prabowo-Sandi yang datang lebih dari satu juta orang.
Pemilihan Presiden 2019 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, serta pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Para sukarelawan komunitas pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 itu terlihat di berbagai titik sekitar SUGBK dengan membawa kantong plastik hitam berukuran besar.
Berbagai sampah, mulai bekas makanan dan air mineral yang tertinggal di sekitar SUGBK, mereka punguti satu persatu, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik berukuran besar.
Sesekali, para simpatisan terlihat "menumpang" membuang sampah, sembari berjalan keluar meninggalkan lokasi setelah berakhirnya kampanye akbar.
"Ada sekitar 100 personel kami sebar di berbagai titik untuk membantu membersihkan lokasi dari sampah," kata koordinator bagian sampah Komunitas Indonesia Tersenyum, Teddy Rahmat.
Sampai saat ini, ia dibantu rekannya berhasil mengumpulkan sampah sekitar 100 kantong plastik di sekitar kawasan SUGBK usai kampanye akbar.
Sampah yang mereka kumpulkan, kata dia, selanjutnya dikoordinasikan dengan Tim Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Kami berdua ini sudah kumpulkan sampah 50-an kantong. Kalau sama temen-temen lain mungkin sudah ada 500-an kantong sampah yang terkumpul," ucapnya.
Teddy mengimbau tim kampanye, baik capres-cawapres, calon anggota legislatif, maupun partai politik membentuk tim khusus untuk menangani sampah setiap kegiatan kampanye.
"Mari kita jaga kebersihan bersama-sama. Setiap kampanye capres, caleg, dan parpol kayak gini, harus ada tim khususnya buat bantu ngurusi sampah," ujarnya, berharap.
Senada, Yani Syaf selaku wakil koordinator bagian sampah mengimbau masyarakat, terutama para simpatisan untuk sadar dalam menjaga kebersihan ketika mengikuti kampanye.
"Setiap ada kampanye Prabowo-Sandi, kami terjunkan tim bantu bersihkan (dari) sampah. Waktu kampanye di GOR Bulungan, kemarin (29/3) juga ikut," imbuhnya.
Kampanye akbar Prabowo-Sandi di SUGBK dimulai pukul 03.00 WIB, diawali dengan shalat tahajud dan shalat subuh berjamaah.
Hadir Prabowo Subianto, dan wakilnya Sandiaga beserta para tokoh nasional, seperti Zulkifli Hasan, sejumlah ulama besar, dan tokoh Islam lainnya, termasuk pedangdut Rhoma Irama.
Selain shalat berjamaah, juga dilantunkan zikir dan doa bersama, selawat badar, dan selawat nabi yang bergema di Stadion Utama (SUGBK) sebelum kampanye akbar berlangsung pukul 07.30 WIB.
Silih berganti zikir, doa dan selawat dilantunkan, termasuk orasi yang disampaikan oleh sejumlah tokoh agama mulai dari Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf (zikir), K.H Syuqron Makmun (tausiah), Habib Hanif (orasi).
Hadir juga Ustadz Bakhtiar Nasir yang menyampaikan orasi dan doanya untuk pasangan Prabowo-Sandi.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Suhendra Ratu Prawiranegara meyakini jumlah pendukung Prabowo-Sandi yang datang lebih dari satu juta orang.
Pemilihan Presiden 2019 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, serta pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019