Negara (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Jembrana berusaha mencarikan investor untuk pengolahan air laut menjadi air minum dalam kemasan yang diproduksi oleh pabrik Megumi yang selama ini di bawah pengelolaan Perusda Jembrana.

Pelaksana harian Kepala Bappeda Jembrana Putu Darmawan di Negara, Jumat, mengatakan, kecil kemungkinan pemerintah menyuntikkan dana hingga mencapai Rp5 miliar untuk menghidupkan kembali Megumi sebagimana hasil kajian FE Universitas Udayana (Unud) Bali.

"Dana sebesar itu tidak mungkin dari APBD, makanya harus dicarikan investor," katanya didampingi Kabid Penananam Modal dan Eksosbud Bappeda, Putu Sudarwan.

Sudarwan yang mengikuti pemaparan hasil kajian FE Unud itu mengakui bahwa cukup berat untuk mencari investor yang bersedia melanjutkan Megumi.

"Kami realistis saja, dengan kondisi mesin dan bangunan yang sekarang, susah mencari investor yang bersedia melanjutkan Megumi," katanya.

Meskipun demikian, pihaknya akan tetap mencari jalan keluar agar aset yang dibeli dari dana APBD tersebut tidak mubazir.

Salah satu solusi yang dia pikirkan saat ini adalah memodifikasi mesin pengolah Megumi menjadi air minum dengan bahan baku air tawar.

"Tapi solusi itu pun masih harus dikaji lebih dalam lagi biar tidak merugikan masyarakat, khususnya petani karena menyangkut air," katanya.

Sementara itu, Sekkab Jembrana I Gede Gunadnya menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu kajian final dari Bappeda sebelum mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Pihaknya akan melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berkaitan dengan aset tersebut untuk mendapatkan masukan yang komprehensif.(**)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011