Denpasar (Antara Bali) - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali Prof Dr Nyoman Suparta mengatakan, kekeringan yang menimpa dua subak atau kawasan pertanian di Kabupaten Tabanan akibat adanya perbaikan bendungan.

"Kekeringan itu terjadi di Subak Dukuh dan Subak Apit Jurang, Kecamatan Marga, Tabanan. Kekeringan tidak semata-mata disebabkan kondisi musim kemarau berkepanjangan," kata Nyoman Suparta, di Denpasar, Jumat.

Tetapi, kata dia, petani di sana harus mengalami kekeringan, lebih karena kesalahan teknis perbaikan bendungan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali yang tidak berkoordinasi dengan para petani.

"Kami mendapatkan data tersebut berdasarkan hasil kunjungan langsung pada kedua wilayah subak itu beberapa hari lalu," ucapnya.

Ia menambahkan, karena petani tidak mengetahui akan ada perbaikan, mereka akhirnya tetap menanam padi seperti biasa di bulan Mei 2011. "Namun, berselang satu bulan, bendungan dibongkar tanpa ada koordinasi. Air yang mengalir ke sawah pun akhirnya terhenti," ucapnya.(**)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011