Sebanyak 10 "Ogoh-Ogoh" atau boneka raksasa menyeramkan mengelilingi Desa Nongan, Karangasem, Bali pada "Malam Pangerupukan" Hari Raya Suci Nyepi Saka 1941 Tahun 2019.

Pewarta ANTARA, Rabu malam melaporkan, "Ogoh-Ogoh" yang dibuat atas kreatifitas "sekaa teruna-teruni" (kelompok pemuda) desa pakraman setempat dengan berbagai bentuk, di antaranya raksasa, rangda, butakala dadu dan lain-lain.

Sejak petang, pemuda Desa Pakraman Nongan dengan memakai kostum adat sudah siap-siap akan mengarak boneka raksasa tersebut untuk keliling desa, sebagai simbol untuk "somya" atau menetralisir roh-roh jahat yang gentayangan di alam semesta ini untuk tidak menganggu umat manusia.

"Karena itu, dengan melakukan keliling desa arak-arakan 'Ogoh-Ogoh' tersebut bertujuan untuk menetralisir roh jahat itu agar tidak menganggu umat manusia. Sehingga esok hari yang merupakan Hari Suci Nyepi dengan jalan "bratha penyepian" akan di tahun baru akan lebih baik," kata Bendesa (Kepala) Adat Nongan, I Gusti Ngurah Wiryanata.

Menurut Ngurah Wiryanata, "Ogoh-Ogoh" yang dibuat para pemuda tersebut sebagai bentuk pengajawantahan kreatifitas seni. Namun tidak bertentangan dengan sastra agama Hindu, karena itu wujud dari boneka raksasa tersebut wajahnya harus menyeramkan.

"Bentuk dan wajah dari 'Ogoh-Ogoh' semuanya menyeramkan. Filosofinya dari bentuk yang menyeramkan tersebut setelah diarak keliling desa selanjutnya pada malam hari dibakar di "setra" atau kuburan desa setempat. Sehingga secara spiritual bahwa roh jahat yang menganggu alam semesta dimusnahkan dan dikembalikan ke asalnya," katanya.

Sementara itu,  Tim penilai Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Bali setelah menuntaskan penilaian "Ogoh-Ogoh" (boneka raksasa) di empat kecamatan setempat, selanjutnya mengumumkan total 32 nominasi dari 163 "Ogoh-Ogoh" peserta lomba tersebut.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Dewa Gde Juli Artabrata, didampingi Kabid Kebudayaan sekaligus Ketua Panitia Lomba "Ogoh-Ogoh" Made Wedana di Denpasar, Jumat (1/3), menjelaskan bahwa seluruh tahapan mulai dari pendaftaran, penilaian hingga pengumuman hasil penilaian telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

"Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, Disbud Kota Denpasar mengumumkan delapan nominasi di masing-masing kecamatan yang keseluruhannya berjumlah 32 'Ogoh-Ogoh"," katanya. (AL)

Video oleh I Komang Suparta

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019