Kelompok musik asal Bali, Rhythm Rebels, sukses memeriahkan panggung pada hari pertama Java Jazz Festival 2019 yang diselenggarakan di Kemayoran, Jakarta.
“Kami main di sesi terakhir hari pertama. Semua lancar dan tidak ada kendala yang berarti sama sekali. Kami juga merasa senang karena penampilan kami disambut baik oleh para penonton," ujar personil Rhythm Rebels, Rizal Abdulhadi, saat dikonfirmasi dari Denpasar, Sabtu.
Dalam penampilannya, duo Reza Achman dan Rizal Abdulhadi itu mengatakan tidak bosan untuk terus mencoba berbagai hal baru di panggung yang terbilang cukup unik dan atraktif.
"Alat musik yang kami mainkan memang terbilang khas seperti berbagai instrumen berbahan bambu yang juga kami buat sendiri,"kata Rizal.
Melihat sambutan penonton Java Jazz Festival yang antusias, Antida Music Productions selaku produser sekaligus manajemen Rhythm Rebels semakin yakin dan optimis untuk memasarkan Rhythm Rebels ke ranah musik yang lebih luas.
"Kami ingin membawa Rhythm Rebels untuk mengisi slot yang ada di panggung-panggung lain. Tahun ini, sebagai targetnya, kami akan membawa mereka terbang ke China untuk tour dan juga Rusia untuk mengikuti Wild Mint Festival, sebuah Festival besar di Rusia," ujar Produser Rhythm Rebels, Anom Darsana.
Ia mengatakan, yang unik dari penampilan Rhythm Rebels adalah kreativitas mereka ketika tampil di panggung. Karena instrumen yang mereka tampilkan dan "jamming" antara personel dengan penonton.
Anim Darsana menjelaskan, musisi seharusnya memang fokus untuk berkarya, perihal pencarian panggung dan target market, itu sebaiknya pihak manajemen yang memikirkannya.
“Musisi perlu mengasah terus kemampuan dan fokus kepada karya mereka. Perihal lain-lain, biar manajemen yang memikirkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
“Kami main di sesi terakhir hari pertama. Semua lancar dan tidak ada kendala yang berarti sama sekali. Kami juga merasa senang karena penampilan kami disambut baik oleh para penonton," ujar personil Rhythm Rebels, Rizal Abdulhadi, saat dikonfirmasi dari Denpasar, Sabtu.
Dalam penampilannya, duo Reza Achman dan Rizal Abdulhadi itu mengatakan tidak bosan untuk terus mencoba berbagai hal baru di panggung yang terbilang cukup unik dan atraktif.
"Alat musik yang kami mainkan memang terbilang khas seperti berbagai instrumen berbahan bambu yang juga kami buat sendiri,"kata Rizal.
Melihat sambutan penonton Java Jazz Festival yang antusias, Antida Music Productions selaku produser sekaligus manajemen Rhythm Rebels semakin yakin dan optimis untuk memasarkan Rhythm Rebels ke ranah musik yang lebih luas.
"Kami ingin membawa Rhythm Rebels untuk mengisi slot yang ada di panggung-panggung lain. Tahun ini, sebagai targetnya, kami akan membawa mereka terbang ke China untuk tour dan juga Rusia untuk mengikuti Wild Mint Festival, sebuah Festival besar di Rusia," ujar Produser Rhythm Rebels, Anom Darsana.
Ia mengatakan, yang unik dari penampilan Rhythm Rebels adalah kreativitas mereka ketika tampil di panggung. Karena instrumen yang mereka tampilkan dan "jamming" antara personel dengan penonton.
Anim Darsana menjelaskan, musisi seharusnya memang fokus untuk berkarya, perihal pencarian panggung dan target market, itu sebaiknya pihak manajemen yang memikirkannya.
“Musisi perlu mengasah terus kemampuan dan fokus kepada karya mereka. Perihal lain-lain, biar manajemen yang memikirkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019