Palembang (Antaranews Bali) - Menteri BUMN Rini Soemarno mengusulkan pengolahan minyak kelapa sawit mentah (CPO) menjadi bahan bakar minyak ramah lingkungan (green fuel) di Italia.
Rini yang dijumpai di Palembang, Minggu, seusai memantau digitalisasi SPBU, mengatakan usulan itu telah dibicarakan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral belum lama ini.
"Jika boleh, kami ingin membeli minyak kelapa sawit (CPO) dari petani untuk kemudian dikirim ke Italia. Mereka yang proses (di Italia) kemudian dikirim kembali Indonesia, sampai kilang di dalam negeri selesai," katanya.
Ia mengatakan, nantinya pemerintah akan membuat kontrak dengan perusahaan migas asal Italia, Eni SpA terkait pemrosesan minyak sawit tersebut hingga pembangunan kilang ramah lingkungan (green refinery) selesai pada 2021.
Sejauh ini terdapat dua kilang yang menjadi fokus utama PT Pertamina (Persero) untuk green refinery yakni Kilang Plaju, Palembang, Sumatera Selatan dan Kilang Dumai, Riau.
CPO sebagai sebuah sumber energi sudah banyak diaplikasikan untuk berbagai keperluan termasuk bahan bakar kendaraan dan pembangkit listrik.
Sebelumnya, Pertamina menandatangani kerja sama bidang energi terbarukan dengan perusahaan Italia Eni SpA pada 30 Januari 2019.
Kerja sama itu yakni pengembangan green refinery, pemrosesan minyak sawit, kemudian circular economy, low carbon products, dan renewable energy.
Pemerintah berharap produk BBM berbahan minyak sawit ini akan mengurangi impor minyak mentah yang selama ini menguras devisa negara.
Selain itu, pemanfaatan minyak sawit yang diproduksikan di dalam negeri juga mendorong program Nawa Cita pemerintah yakni kemandirian energi nasional.
Baca juga: Pertamina - Eni perkuat kerja sama pembangunan Green Refinery
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Rini yang dijumpai di Palembang, Minggu, seusai memantau digitalisasi SPBU, mengatakan usulan itu telah dibicarakan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral belum lama ini.
"Jika boleh, kami ingin membeli minyak kelapa sawit (CPO) dari petani untuk kemudian dikirim ke Italia. Mereka yang proses (di Italia) kemudian dikirim kembali Indonesia, sampai kilang di dalam negeri selesai," katanya.
Ia mengatakan, nantinya pemerintah akan membuat kontrak dengan perusahaan migas asal Italia, Eni SpA terkait pemrosesan minyak sawit tersebut hingga pembangunan kilang ramah lingkungan (green refinery) selesai pada 2021.
Sejauh ini terdapat dua kilang yang menjadi fokus utama PT Pertamina (Persero) untuk green refinery yakni Kilang Plaju, Palembang, Sumatera Selatan dan Kilang Dumai, Riau.
CPO sebagai sebuah sumber energi sudah banyak diaplikasikan untuk berbagai keperluan termasuk bahan bakar kendaraan dan pembangkit listrik.
Sebelumnya, Pertamina menandatangani kerja sama bidang energi terbarukan dengan perusahaan Italia Eni SpA pada 30 Januari 2019.
Kerja sama itu yakni pengembangan green refinery, pemrosesan minyak sawit, kemudian circular economy, low carbon products, dan renewable energy.
Pemerintah berharap produk BBM berbahan minyak sawit ini akan mengurangi impor minyak mentah yang selama ini menguras devisa negara.
Selain itu, pemanfaatan minyak sawit yang diproduksikan di dalam negeri juga mendorong program Nawa Cita pemerintah yakni kemandirian energi nasional.
Baca juga: Pertamina - Eni perkuat kerja sama pembangunan Green Refinery
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019