Denpasar (Antara Bali) - Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali Haji Roichan Muchlis mengatakan sebagian masyarakat yang jumlahnya tidak sedikit menjalani ibadah puasa dalam kondisi tanpa persediaan untuk berbuka puasa.
"Mereka termasuk duafa atau orang tidak punya," kata Haji Roichan Muchlis ketika bertindak sebagai khotib pada shalat Idul Fitri 1 Syawal 1432-H di Lapangan Niti Praja Lumintang Denpasar, Rabu.
Oleh sebab itu siyam atau puasa yang kita amalkan sebagai kesempatan berbagai rizqi saling memberi dan membantu dalam mewujudkan kebersamaan menghadapi kesulitan hidup, kata Haji Roichan Muchlis.
Haji Roichan Muchlis juga Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LP POM) MUI Bali dalam khotbahnya "Idul Fitri Meneguhkan Jati Diri Bangsa dan Membina Pribadi Berakhlaq Mulia" mengingatkan, membangun kebersamaan dengan memandang manusia adalah sesama umat ciptaan Tuhan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Mereka termasuk duafa atau orang tidak punya," kata Haji Roichan Muchlis ketika bertindak sebagai khotib pada shalat Idul Fitri 1 Syawal 1432-H di Lapangan Niti Praja Lumintang Denpasar, Rabu.
Oleh sebab itu siyam atau puasa yang kita amalkan sebagai kesempatan berbagai rizqi saling memberi dan membantu dalam mewujudkan kebersamaan menghadapi kesulitan hidup, kata Haji Roichan Muchlis.
Haji Roichan Muchlis juga Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LP POM) MUI Bali dalam khotbahnya "Idul Fitri Meneguhkan Jati Diri Bangsa dan Membina Pribadi Berakhlaq Mulia" mengingatkan, membangun kebersamaan dengan memandang manusia adalah sesama umat ciptaan Tuhan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011