Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Kesehatan Kota Denpasar bersinergi dengan The John Fawcett Foundation (JFF), Yayasan Kemanusian Indonesia Bali, BPJS Kesehatan menggelar kegiatan Safari Kesehatan keliling, menyasar masyarakat Kelurahan Pemecutan, Denpasar Utara yang dipusatkan di Banjar Celagigendong.

Kepala seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Ni Nyoman Muryati, di Denpasar, Jumat, mengatakan pada pelaksanaan safari kesehatan kali ini, Puskesmas I Denpasar Barat ikut serta sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan juga sebagai penyuluh kesehatan, beserta dengan John Fawcett Foundation yang mengkhususkan pemeriksaan kesehatan mata.

Sedangkan YKI Bali dengan pemeriksaan THT dan pisioterapi kepada para lansia dan anak-anak, BPJS Kesehatan mengenai proses pengurusan jaminan kesehatan, klinik-klinik yang ada di wilayah Kelurahan Pemecutan yang melayani pemeriksaan penyakit tidak menular seperti kolesterol, gula darah dan asam urat.

Dalam upaya terus mengoptimalkan serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat mulai dari lapisan terbawah dan memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara berkala.

Selain menjadi sarana bagi masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, safari kesehatan juga menjadi wadah edukasi untuk menjaga pola hidup sehat bagi masyarakat, yang mana safari kesehatan kali ini juga dirangkaikan dengan peringatan HUT Kota Denpasar yang ke 231 tahun.

Sementara itu, Lurah Pemecutan, Ida Bagus Agung Upawana Manuaba mengatakan kegiatan safari kesehatan di Banjar Celagigendong pertama kalinya diadakan di wilayah Denpasar Barat pada awal 2019 .

Ia mengatakan safari kesehatan terpadu keliling ini sangat bagus, dikarenakan masyarakat bisa datang langsung ke banjar-banjar di wilayah desanya untuk memeriksakan kesehatan dengan sekali datang bisa melakukan pengecekan berbagai analisa kegiatan.

Terutama para lansia dan anak-anak, sebab di KelurahanPemecutan ini dominan di penduduknya para lansia dan anak-anak dari jumlah penduduk keselurahan sebanyak kurang lebih 22.000 jiwa sebagianya lansia kisaran umur 75 tahunan dan anak-anak umur 6-12 tahun.

Jadi diharapkan dengan safari kesehatan seperti ini kualitas kesehatan hidup masyarakat  bisa terus meningkat dengan kesadaran diri akan pentingnya hidup sehat.

Seorang masyarakat Banjar Celagigendong, Anak Agung Made Suastini mengatakan kegiatan ini sangat sangat membantu bagi para lansia dan anak-anak.

"Selain mengecek kesehatan mata, saya juga bisa mencoba fisioterapy untuk melancarkan peredaran darah dibagian punggung yang sering sakit," katanya.(*)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019