Gianyar (Antaranews Bali) - Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, melakukan inspeksi mendadak (sidak) trotoar yang kotor di Jalan Raya Antugan, Blahbatuh, saat hendak menuju kantor.
Keterangan pers Diskominfo Gianyar yang diterima, Kamis, menyebutkan kendaraan orang nomor satu di Gianyar tersebut terhenti Jalan Raya Antugan, Blahbatuh, Rabu (30/1) pagi, untuk melihat langsung kebersihan lingkungan setempat.
Rupanya, Bupati Mahayastra melihat trotoar yang berada di sebelah kiri jalan tidak terawat dengan baik. Terlihat, pohon bambu sampai menjulur ke jalan dan menghalangi akses pejalan kaki. Kondisi tersebut diperparah, dengan adanya daun bambu yang jatuh hingga menumpuk, sehingga menimbulkan kesan kumuh.
Melihat hal tersebut, seketika itu, Bupati Mahayastra memerintahkan jajarannya yakni Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PUPR untuk melakukan pembersihan serta pemangkasan bambu yang menghalangi akses bagi pejalan kaki tersebut.
Selain mengganggu kenyamanan pejalan kaki, adanya pohon bambu tersebut mengakibatkan fungsi trotoar tidak sebagaimana mestinya. Pejalan kaki lebih memilih turun ke badan jalan ketika melintas sehingga hal tersebut dapat membahayakan bagi masyarakat.
Sebelum melakukan pemangkasan, Bupati Mahayastra juga telah berkoordinasi langsung dengan pemilik pohon bambu untuk dilakukan pemangkasan. “Trotoar di sepanjang jalan Pasar Blahbatuh hingga Desa Buruan kurang terawat. Saya perintahkan Dinas terkait hari ini untuk menindaklanjuti dan membersihkan trotoar tersebut,” tegas Mahayastra.
Pada kesempatan itu, Bupati Mahayastra juga mengimbau kepada masyarakat khususnya di Blahbatuh untuk menjaga fasilitas umum yang disediakan pemerintah dengan tidak membuang sampah semabarangan.
Berdasarkan pemantauan, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dalam hitungan menit sudah sampai di lokasi lanjut melakukan pembersihan. Petugas DLH kemudian melakukan pemangkasan ringan dengan alat seadanya serta membersihkan daun-daun bambu yang menumpuk di trotoar. Dengan mengerahkan dua armada truk, petugas dengan sigap melakukan pembersihan sehingga akses pejalan kaki kembali terbuka.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, I Wayan Kujus Pawitra membenarkan hal tersebut. Begitu mendapat perintah, sekitar pukul 06.15 Wita, pihaknya langsung menerjunkan petugas untuk melakukan pembersihan serta pemangkasan ringan bambu yang menghalangi akses jalan bagi pejalan kaki sembari menunggu petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melakukan pemangkasan secara penuh.
“Dalam hitungan 10 menit petugas kita sudah sampai di lokasi. Sambil menunggu petugas Dinas PUPR melakukan pemangkasan penuh, kita lakukan pembersihan dan pemangkasan ringan,” terang Kujus Pawitra.
Kepala Seksi Penataan dan Pemeliharaan Taman Ruang Terbuka Hijau, Dinas PUPR Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Putu Gde Mayun, mengatakan, selain melakukan pemangkasan pada bambu yang mengganggu akses bagi pejalan kaki, petugasnya juga melakukan penataan pohon perindang dari jalan Udayana menuju pertigaan Semebaung.
Selanjutnya, untuk penataan pohon yang merupakan milik warga, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan pemilik untuk melakukan penataan (pemangkasan) jika sudah mengganggu fasilitas umum seperti trotoar.
“Jika sudah mengganggu kenyamanan pengguna jalan, kita akan melakukan penataan berupa pemangkasan. Tentunya terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemilik,” kata Ida Bagus Putu Gde Mayun.
Sementera pemilik pohon bambu, I Wayan Dipta sangat mengapresiasi langkah Pemkab Gianyar melakukan penataan pohon bambu miliknya yang sudah mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
Dirinya mengaku, selama ini melakukan pemangkasan sendiri menggunakan alat seadanya. Namun karena jalur lalu lintas yang padat, sehingga pemangkasan dilakukannya dengan seadanya.
“Tiyang sangat setuju dengan pemangkasan ini. Karena memang sudah mengganggu. Selama niki tiyang lakukan pemangkasan sendiri. Tapi karena lalu lintas padat, tiyang takut sehingga tiyang potong seadanya,” terang Wayan Dipta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Keterangan pers Diskominfo Gianyar yang diterima, Kamis, menyebutkan kendaraan orang nomor satu di Gianyar tersebut terhenti Jalan Raya Antugan, Blahbatuh, Rabu (30/1) pagi, untuk melihat langsung kebersihan lingkungan setempat.
Rupanya, Bupati Mahayastra melihat trotoar yang berada di sebelah kiri jalan tidak terawat dengan baik. Terlihat, pohon bambu sampai menjulur ke jalan dan menghalangi akses pejalan kaki. Kondisi tersebut diperparah, dengan adanya daun bambu yang jatuh hingga menumpuk, sehingga menimbulkan kesan kumuh.
Melihat hal tersebut, seketika itu, Bupati Mahayastra memerintahkan jajarannya yakni Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PUPR untuk melakukan pembersihan serta pemangkasan bambu yang menghalangi akses bagi pejalan kaki tersebut.
Selain mengganggu kenyamanan pejalan kaki, adanya pohon bambu tersebut mengakibatkan fungsi trotoar tidak sebagaimana mestinya. Pejalan kaki lebih memilih turun ke badan jalan ketika melintas sehingga hal tersebut dapat membahayakan bagi masyarakat.
Sebelum melakukan pemangkasan, Bupati Mahayastra juga telah berkoordinasi langsung dengan pemilik pohon bambu untuk dilakukan pemangkasan. “Trotoar di sepanjang jalan Pasar Blahbatuh hingga Desa Buruan kurang terawat. Saya perintahkan Dinas terkait hari ini untuk menindaklanjuti dan membersihkan trotoar tersebut,” tegas Mahayastra.
Pada kesempatan itu, Bupati Mahayastra juga mengimbau kepada masyarakat khususnya di Blahbatuh untuk menjaga fasilitas umum yang disediakan pemerintah dengan tidak membuang sampah semabarangan.
Berdasarkan pemantauan, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dalam hitungan menit sudah sampai di lokasi lanjut melakukan pembersihan. Petugas DLH kemudian melakukan pemangkasan ringan dengan alat seadanya serta membersihkan daun-daun bambu yang menumpuk di trotoar. Dengan mengerahkan dua armada truk, petugas dengan sigap melakukan pembersihan sehingga akses pejalan kaki kembali terbuka.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, I Wayan Kujus Pawitra membenarkan hal tersebut. Begitu mendapat perintah, sekitar pukul 06.15 Wita, pihaknya langsung menerjunkan petugas untuk melakukan pembersihan serta pemangkasan ringan bambu yang menghalangi akses jalan bagi pejalan kaki sembari menunggu petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melakukan pemangkasan secara penuh.
“Dalam hitungan 10 menit petugas kita sudah sampai di lokasi. Sambil menunggu petugas Dinas PUPR melakukan pemangkasan penuh, kita lakukan pembersihan dan pemangkasan ringan,” terang Kujus Pawitra.
Kepala Seksi Penataan dan Pemeliharaan Taman Ruang Terbuka Hijau, Dinas PUPR Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Putu Gde Mayun, mengatakan, selain melakukan pemangkasan pada bambu yang mengganggu akses bagi pejalan kaki, petugasnya juga melakukan penataan pohon perindang dari jalan Udayana menuju pertigaan Semebaung.
Selanjutnya, untuk penataan pohon yang merupakan milik warga, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan pemilik untuk melakukan penataan (pemangkasan) jika sudah mengganggu fasilitas umum seperti trotoar.
“Jika sudah mengganggu kenyamanan pengguna jalan, kita akan melakukan penataan berupa pemangkasan. Tentunya terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemilik,” kata Ida Bagus Putu Gde Mayun.
Sementera pemilik pohon bambu, I Wayan Dipta sangat mengapresiasi langkah Pemkab Gianyar melakukan penataan pohon bambu miliknya yang sudah mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
Dirinya mengaku, selama ini melakukan pemangkasan sendiri menggunakan alat seadanya. Namun karena jalur lalu lintas yang padat, sehingga pemangkasan dilakukannya dengan seadanya.
“Tiyang sangat setuju dengan pemangkasan ini. Karena memang sudah mengganggu. Selama niki tiyang lakukan pemangkasan sendiri. Tapi karena lalu lintas padat, tiyang takut sehingga tiyang potong seadanya,” terang Wayan Dipta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019