Jakarta (Antaranews Bali) - Pemerintah menyerap dana Rp23,2 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp48,6 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN03190430, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,80 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 30 April 2019 ini mencapai Rp7,7 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,9 persen.

Untuk seri SPN12200130, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,08767 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 30 Januari 2020 ini mencapai Rp5 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 6,03 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,17 persen.
Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,97895 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp15,6 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 7,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.
Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,13984 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp6,13 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,26 persen.
Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,52606 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp6,98 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,7 persen.
Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,52728 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp7,18 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,67 persen. 
Sebelumnya, pada lelang enam seri SUN pada Selasa (15/1), pemerintah menyerap dana sebesar Rp27,75 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp55,67 triliun. 
Dengan demikian, total selama Januari 2018, total penerbitan SUN, tidak termasuk sukuk, telah menyerap dana Rp79,2 triliun.

Baca juga: Lelang SUN awal tahun serap Rp28,25 triliun

(AL)

Pewarta: Satyagraha

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019