Jakarta, (Antaranews Bali) - Tim paracycling Indonesia mengaku cukup puas dengan penampilan mereka ketika turun di Asian Track Championship 2019 di Jakarta dengan memboyong total sembilan medali.
Pelatih NPC tim paracycling Indonesia Fadilah Umar ketika ditemui di Jakarta Intenational Velodrome, Jakarta, Sabtu mengakui walaupun dengan persiapan latihan selama tiga pekan sebelum kejuaraan berlangsung, anak-anak asuhannya menunjukkan sejumlah peningkatan.
Pasalnya setelah Asian Para Games 2018, NPC paracycling melakukan jeda latihan seiring dengan berakhirnya pelatnas.
"Saya kira dengan kondisi sekarang ini penampilan anak-anak sudah maksimal... dari beberapa anak ada yang meningkat, memperbaiki waktunya," kata Umar.
M. Fadli Imammudin, misalnya mampu memperbaiki catatan waktu terbaiknya dengan selisih lima detik di angka 4 menit 58,185 detik ketika turun di nomor 4.000 meter pursuit individu putra C4-C5.
Fadli menyumbangkan satu medali emas dari nomor tersebut dan juga satu medali perak di nomor tim sprint campuran.
Kemudian Sufyan Saori yang menyumbangkan dua medali perak juga memperbaiki catatan waktunya di nomor 1.000 m time trial dari 1 menit 17 detik ke 1 menit 13 detik.
Sementara Marthin Losu, yang menyumbangkan satu medali perak dari nomor 1.000 meter time trial putra C4-C5 belum mampu memperbaiki catatan waktu terbaiknya di kisaran 1 menit 11 detik yang dia ciptakan di Asian Para Games 2018.
"Evaluasi yang bisa kita ambil, kita jadikan ini sebagai barometer untuk anak-anak. Kuncinya apabila kamu ingin menjaga performa kamu, kamu harus latihan," kata Umar.
Pasangan tandem Sri Sugiyanti dan Ni'mal Magfiroh menyumbang dua medali perak dan satu perunggu, sedangkan Tri Agus menyumbangkan satu medali perunggu.
Nomor paracycling telah selesai dilombakan pada hari keempat ATC 2019. Kejuaraan balap sepeda tingkat Asia itu masih akan melombakan sejumlah nomor pertandingan pada hari terakhir kejuaraan, Minggu.
Saat ini, kata Umar, NPC paracycling Indonesia sedang menunggu instruksi dari Kemenpora untuk memulai pelatnas yang dijadwalkan akan berlangsung selama satu tahun sebagai persiapan ke ASEAN Paragames di Filipina pada Januari 2020.
(NFY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Pelatih NPC tim paracycling Indonesia Fadilah Umar ketika ditemui di Jakarta Intenational Velodrome, Jakarta, Sabtu mengakui walaupun dengan persiapan latihan selama tiga pekan sebelum kejuaraan berlangsung, anak-anak asuhannya menunjukkan sejumlah peningkatan.
Pasalnya setelah Asian Para Games 2018, NPC paracycling melakukan jeda latihan seiring dengan berakhirnya pelatnas.
"Saya kira dengan kondisi sekarang ini penampilan anak-anak sudah maksimal... dari beberapa anak ada yang meningkat, memperbaiki waktunya," kata Umar.
M. Fadli Imammudin, misalnya mampu memperbaiki catatan waktu terbaiknya dengan selisih lima detik di angka 4 menit 58,185 detik ketika turun di nomor 4.000 meter pursuit individu putra C4-C5.
Fadli menyumbangkan satu medali emas dari nomor tersebut dan juga satu medali perak di nomor tim sprint campuran.
Kemudian Sufyan Saori yang menyumbangkan dua medali perak juga memperbaiki catatan waktunya di nomor 1.000 m time trial dari 1 menit 17 detik ke 1 menit 13 detik.
Sementara Marthin Losu, yang menyumbangkan satu medali perak dari nomor 1.000 meter time trial putra C4-C5 belum mampu memperbaiki catatan waktu terbaiknya di kisaran 1 menit 11 detik yang dia ciptakan di Asian Para Games 2018.
"Evaluasi yang bisa kita ambil, kita jadikan ini sebagai barometer untuk anak-anak. Kuncinya apabila kamu ingin menjaga performa kamu, kamu harus latihan," kata Umar.
Pasangan tandem Sri Sugiyanti dan Ni'mal Magfiroh menyumbang dua medali perak dan satu perunggu, sedangkan Tri Agus menyumbangkan satu medali perunggu.
Nomor paracycling telah selesai dilombakan pada hari keempat ATC 2019. Kejuaraan balap sepeda tingkat Asia itu masih akan melombakan sejumlah nomor pertandingan pada hari terakhir kejuaraan, Minggu.
Saat ini, kata Umar, NPC paracycling Indonesia sedang menunggu instruksi dari Kemenpora untuk memulai pelatnas yang dijadwalkan akan berlangsung selama satu tahun sebagai persiapan ke ASEAN Paragames di Filipina pada Januari 2020.
(NFY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019